Categories: Nasional

Penyerapan Tenaga Kerja Kalimantan Naik 50%

Jakarta – Dominasi Pulau Kalimantan dalam merealisasikan investasi sepanjang 2015 berkontribusi positif terhadap penciptaan lapangan kerja. Penyerapan tenaga kerja di Kalimantan naik 50% mencapai 208.850 tenaga kerja dari posisi tahun sebelumnya sebesar 139.547.

“Posisi Kalimantan di atas Sulawesi yang hanya 44.984, namun masih dibawah Jawa sebesar 823.678 dan Sumatera yang mencapai 264.895 orang,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.

Menurut Franky, dari sisi proyek realisasi investasi di Kalimantan, mengalami kenaikan hingga 128%. “Dari sisi nilai investasi pertumbuhannya 30% dari Rp72 triliun terdiri dari 714 proyek di tahun 2014 menjadi Rp93 triliun terdiri dari 1.628 proyek di tahun 2015,” tukasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa provinsi Kalimantan Timur merupakan kontributor utama dari penyerapan tenaga kerja di Kalimantan. Jumlahnya mencapai 91.055 tenaga kerja atau 43% dari total penyerapan tenaga kerja di Kalimantan.

“Pencapaian penyerapan ini sangat positif karena menjadi bukti bahwa sebaran investasi yang lebih merata di luar Pulau Jawa juga akan secara alami membuat sebaran tenaga kerja lebih baik,” ucap Franky.

Setelah Provinsi Kalimantan Timur, kata dia, serapan tenaga kerja dari povinsi di Pulau Kalimantan yang juga tinggi di antaranya Kalimantan Barat dengan penyerapan mencapai 47.001, diikuti oleh Kalimantan Selatan 29.259, Kalimantan Tengah 26.331 dan Kalimantan Utara 15.204.

Dia menambahkan, data tersebut diperoleh dari lokasi investasi dari perusahaan yang menanamkan modalnya di provinsi terkait. “Bisa jadi, tenaga kerja yang diperoleh tidak dari provinsi tersebut, namun dari sisi pencatatan, penciptaan lapangan kerja yang dilakukan dihitung dari lokasi investasi perusahaan terkait,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan, bahwa distribusi investasi dan tenaga kerja tersebut merupakan bagian dari paradigma Indonesia-sentris yang menjadi pedoman dari pemerintah terkait pemerataan pembangunan.

Sebelumnya, empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi. Ini tentu positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan di luar Jawa. Empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat 5 dengan nilai investasi US$1,3 miliar, Kalimantan Barat yang menduduki peringkat 6 dengan nilai U$ 1,2 miliar, kemudian Kalimantan Selatan di peringkat ke-9 dengan nilai investasi US$961 juta dan Kalimantan Tengah di peringkat ke-10 dengan nilai US$933 juta.

Dari sisi sektor kontributor utama investasi yang masuk di empat provinsi di Kalimantan adalah sektor pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago