Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Juni 2021 mulai tumbuh, setelah sebelumnya terkontraksi sejak September 2020. Penyaluran kredit pada Juni 2021 tercatat sebesar Rp5.572,8 triliun, tumbuh positif 0,4% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya (-1,3%, yoy).
Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengungkapkan, perbaikan kinerja kredit perbankan disebabkan oleh penyaluran kredit kepada debitur korporasi maupun perorangan.
“Kredit kepada korporasi membaik dari -4,6% (yoy) menjadi -2,5% (yoy) pada Juni 2021. Sementara itu, kredit kepada debitur perorangan tumbuh meningkat di bulan Juni 2021 menjadi sebesar 4,3% (yoy) dari sebelumnya 3,4% (yoy),” jelas Erwin seperti dikutip dalam uang beredar BI di Jakarta, Jumat 23 Juli 2021.
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit dipengaruhi oleh meningkatnya penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Konsumsi (KK) serta perbaikan penyaluran Kredit Investasi (KI). KMK tercatat tumbuh positif, dari -1,9% (yoy) pada Mei 2021 menjadi 0,1 (yoy) pada Juni 2021, terutama di Sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR).
KMK sektor lndustri Pengolahan pada Juni 2021 masih tumbuh negatif 3,5% (yoy) membaik dibandingkan bulan sebelumnya (-6,5% yoy). Perbaikan terutama terjadi pada KMK Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir Tekstil di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat sebesar 2.19% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Mei 2021 sebesar 0,2% (yoy), terutama bersumber dari peningkatan reallisasi kredit KMK Subsektor Penjualan Mobil di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) sedikit membaik dari 1,3% (yoy) pada bulan Mei 2021 menjadi 1,9% (yoy), disebabkan oleh perbaikan pada penyaluran kredit KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Sementara itu, Kredit Investasi (KI) masih menunjukkan kontraksi sebesar -0,8% (yoy) pada Juni 2021, meskipun membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 3,2% (yoy).
Perbaikan kredit investasi disebabkan oleh peningkatan kredit pada sektor Industri Pengolahan serta sektor PHR. KI sektor Industri Pengolahan pada Juni 2021 tumbuh positif 04% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya 14%, (yoy), khususnya pada industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Sumatera Utara dan Riau.
Sementara itu, KI sektor PHR terkontraksi -3,19% (yoy) pada Juni 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -5,5% (yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau Lainnya di DKI Jakarta dan Banten.
Penyaluran kredit sektor Properti pada Juni 2021 tumbuh 5,3% (yoy) meningkat dibandingkan Mei 2021 (4,4%, yoy) terutama pada kredit konstruksi dan kredit KPR/KPA. Kredit Konstruksi terakselerasi dari 4,2% (yov) menjadi 5,3% (yoy) pada Juni 2021, terutama pada kredit untuk bangunan jalan tol di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Sedangkan KPR/KPA kembali mengalami peningkatan, dari 6,2% (yoy) pada Mei 2021 menjadi 7,2% (yoy) pada bulan laporan terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe di atas 70. Di sisi lain, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar 0,5% (yoy) sedikit menurun dibandingkan -0,4% (yoy) pada Mei 2021 terutama kredit real estate gedung perbelanjaan (Mal, Plaza)
Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juni 2021 tumbuh positif sebesar 1,9% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,5% (yoy). Perkembangan tersebut sejalan dengan peningkatan kredit skala usaha kecil dan menengah serta kinerja kredit skala mikro tumbuh membaik
Kredit usaha kecil dan menengah menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 15,4% (yoy) dan 8,8% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,1% (yoy) dan 8,5% (yoy). Sementara itu kredit skala mikro meskipun terkontraksi sebesar -25,6% (yoy) pada Juni 2021 menunjukkan perbaikan dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, terdapat perbaikan pada penyaluran Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More