Perbankan

Penyaluran Kredit BNC Melonjak 127% di Kuartal I-2023

Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) di tiga bulan pertama 2023 terus melanjutkan tren positif, hal tersebut terlihat dari nilai kerugian yang turun menjadi Rp68,3 miliar di triwulan I-2023 dari Rp413,86 miliar di periode sebelumnya atau terpangkas 83,5%.

Dari sisi penyaluran kredit BNC pun mampu mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar Rp10,91 triliun atau tumbuh 127,02% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar Rp4,81 triliun. 

Melalui hal tersebut, perusahaan mampu mendorong kenaikan aset sebesar 52,54% menjadi sebesar Rp19,11 triliun di triwulan 1-2023, dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,53 triliun.

Direktur Utama BBYB, Tjandra Gunawan, mengatakan bahwa berdasarkan pencapaian tersebut perusahaan juga berhasil menarik minat masyarakat untuk menempatkan dananya terutama melalui aplikasi neobank.

“Di sisi lain, kami juga berhasil menaikkan aset secara signifikan dengan penyaluran kredit kepada masyarakat. Kami bersyukur minat masyarakat dalam menempatkan dana dan mendapatkan layanan kredit terus meningkat yang menandakan BNC semakin mendapatkan kepercayaan sebagai bank digital yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah,” ucap Tjandra dalam keterangan resmi di Jakarta, 2 Mei 2023.

Baca juga: Naik 124% Great Eastern Life Cetak Laba Rp67 Miliar

Tidak hanya itu, BNC juga memperoleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp14,75 triliun pada triwulan I-2023, dari Rp9,32 triliun di periode sebelumnya atau tumbuh sebesar 58,27%. 

Kemudian, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC pun mengalami kenaikan signifikan sekitar 249,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau naik dari Rp197,92 miliar menjadi Rp691,60 miliar pada triwulan I-2023. 

Selain itu, BNC juga mampu mencetak margin bunga bersih (Net Interest Income/NIM) dengan optimal pada triwulan I-2023 secaea year to date berada di level 16,14%, meningkat 8,42% dibanding posisi periode tahun sebelumnya yang sebesar 7,72% ytd.

Adapun, dari sisi Rasio Beban Operasional BNC tercatat menurun hingga 85,6% dari 192,34% di triwulan I-2022 menjadi 106,74% di triwulan I-2023. Hal tersebut mengindikasikan bahwa operasional perbankan BNC menjadi jauh lebih efisien, seiring dengan transformasinya menjadi bank digital. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

4 hours ago

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

9 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

10 hours ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

19 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

20 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

20 hours ago