Jakarta — Penyaluran kredit perbankan hingga kuartal pertama tahun ini diperkirakan masih akan rendah seiring dengan daya beli masyarakat yang masih lambat.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja ketika dihubungi oleh infobank di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019. Menurutnya, kebutuhan masyarakat pada kuartal pertama tidak sebesar pada akhir tahun.
“Kredit dipakai kalau ada kebutuhan, dan kuartal satu selalu turun dibandingkan Desember tiap tahun selalu seperti itu,” kata Jahja.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah juga menyebut penyaluran kredit kuartal pertama masih lambat. “Selama tahun 2019 pertumbuhan kredit diperkirakan akan berkisar 11 persen sampai dengan 12 persen,” kata Pieter
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatatkan Pertumbuhan kredit perbankan kembali meningkat pada Januari 2019 setelah mengalami penurunan di akhir tahun. Pos kredit tercatat sebesar Rp5.216‚4 triliun atau tumbuh 11,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy). (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More