Penurunan Rating Goldman Sachs Picu IHSG Jeblok Hampir 7 Persen?

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 7 persen pada Selasa, 18 Maret 2025, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah pembekuan sementara perdagangan saham (trading halt) guna mencegah penurunan lebih tajam.

Salah satu faktor yang diduga menjadi pemicu kejatuhan IHSG adalah keputusan Goldman Sachs menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight pekan lalu.

Selain itu, bank investasi asal New York ini juga menurunkan rekomendasi atas berbagai aset keuangan di Indonesia.

Baca juga : Pasar Saham RI Gelap: Longsor Besar dan Dibekukan Sementara

Tak hanya itu, Goldman Sachs turut menurunkan rekomendasi atas surat utang negara berjangka 10-20 tahun menjadi netral. Padahal, surat utang BUMN selama ini menjadi salah satu aset yang paling diminati oleh manajer investasi global.

Keputusan Goldman Sachs ini diambil setelah mereka memperkirakan defisit fiskal Indonesia pada 2025 meningkat menjadi 2,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,5 persen.

Ahli Strategi Goldman Sachs, Kenneth Ho dan Sandra Yeung, dalam laporannya menyebut kondisi pasar keuangan Indonesia masih tertekan akibat sentimen tarif dan perang dagang global. Hal ini membuat investor khawatir dan menarik dananya dari pasar Indonesia.

Baca juga : IHSG Longsor! Ekonom Nilai Imbas Kinerja APBN Jeblok

Lebih lanjut, ketakutan investor semakin meningkat setelah Presiden Prabowo merencanakan efisiensi anggaran, membentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), serta menggencarkan program pembangunan 3 juta rumah.

Menurut Goldman Sachs, langkah-langkah tersebut berpotensi memperlebar defisit fiskal.

“Kami melihat ruang terbatas untuk kinerja yang lebih baik dari aset fixed income,” ujar laporan Goldman Sachs.

Mereka juga memperkirakan obligasi tenor panjang akan tertekan akibat meningkatnya risiko fiskal dan potensi bertambahnya suplai surat utang di pasar. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago