Jakarta – Ketidakpastian akan pemulihan ekonomi global telah meningkatkan risiko di pasar keuangan. Karenanya, tak mengherankan jika kini tampak bahwa atmosfer di pasar global secara umum tetap waspada.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM mengatakan, rendahnya selera risiko mengurangi ketertarikan investor terhadap pasar saham.
Sentimen ekonomi global secara umum dan selera risiko investor mungkin mengalami pukulan karena berita penurunan prospek global Bank Dunia. Baru-baru ini Bank Dunia memang memangkas pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, termasuk Indonesia. Gejolak harga minyak, belum pulihnya harga komoditas dan kebijakan AS terkait suku bunga menjadi pemicunya.
“Tentu saja ada sejumlah ketidakpastian lain yang menyebabkan memburuknya ketertarikan investor pada aset berisiko, contohnya ketidakpastian arah suku bunga AS dan referendum Uni Eropa mendatang” ujar dia. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More