Jakarta – Prediksi pemerintah sebelumnya terkait pertumbuhan ekonomi nasional yang akan tumbuh positif di akhir 2020 nyatanya meleset. Tren Pertumbuhan negatif masih dicatatkan RI, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi nasional yang minus 2,07% pada tahun 2020 lalu.
Padahal, untuk mencapai proyeksi tersebut, sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menganggarkan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahun lalu.
Chairman Infobank Institute Eko B Supriyanto memberikan istilah, proyeksi ekonomi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan yang berbeda ini bisa saja terjadi akibat pemerintah salah memberikan obat, atau obat tersebut dosisnya kurang untuk memulihkan ekonomi.
“Kenapa biaya pemulihan ekonomi nasional yang begitu besar tidak bisa juga mengangkat ekonomi menjadi lebih baik? Pertama, apakah kita salah obat? Atau kedua, dosisnya kurang?,” ujarnya secara daring di Jakarta, Minggu, 7 Februari 2020.
Menurutnya, dampak negatif dari penurunan ekonomi yang terjadi akan menimbulkan ketimpangan di masyarakat. Tentunya juga akan berdampak pada pendapatan per kapita masyarakat.
“Inti dari semua ini menurut saya adalah dampak kerusakan dari penurunan ekonomi yaitu akan terjadi ketimpangan. Ketimpangan lahan, ketimpangan pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan simpanan,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut dia, yang menjadi game changer saat ini adalah kesehatan dapat memilihkan perekonomian. Maka dari itu, PEN harus dapat mempercepat proses vaksinasi. Jika vaksinasi mundur, maka anggaran PEN akan bertambah yang berdampak pada defisit yang juga akan bertambah.
“Maka, mari kita sama-sama mempercepat proses vaksinasi di Indonesia. Jangan sampai jika tidak diberi stimulus ini, maka ekonomi akan jatuh lebih dalam,” ucapnya. (*) Bagus Kasanjanu
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More