Penurunan Beberapa Komoditas, Picu Deflasi DKI Jakarta Hingga 0,06%

Jakarta – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada September 2021 tercatat deflasi 0,06% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya tercatat inflasi sebesar 0,08% (mtm). Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Kelompok Transportasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko menjelaskan, secara komoditas, deflasi terutama bersumber dari penurunan harga beberapa komoditas pangan, komoditas emas perhiasan dan angkutan udara. Secara tahunan, inflasi IHK DKI Jakarta pada September 2021 menjadi sebesar 1,14% (yoy), sedangkan secara akumulasi Januari-September 2021 menjadi sebesar 0,59% (ytd).

Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada September 2021 tercatat deflasi 0,68% (mtm) dan memberikan kontribusi sebesar -0,15% (mtm) terhadap IHK. Komoditas penyumbang deflasi kelompok ini bersumber dari penurunan harga telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah. Penurunan harga beberapa komoditas pangan tersebut terjadi seiring dengan peningkatan pasokan di tengah permintaan yang belum kuat sebagai dampak pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kelompok Transportasi mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm) dipengaruhi penurunan tarif angkutan udara seiring dengan mobilitas masyarakat yang terbatas. Di samping itu, deflasi komoditas emas perhiasan yang sejalan dengan tren penurunan harga emas dunia dan pemulihan ekonomi global juga diikuti deflasi pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya sebesar 0,01% (mtm).

Deflasi IHK DKI Jakarta yang lebih dalam lagi tertahan oleh inflasi kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran yang berkontribusi sebesar 0,05% (mtm) terhadap IHK DKI Jakarta. Kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya (0,07%, mtm) yang didorong oleh peningkatan harga komoditas nasi dengan lauk.

Hal tersebut seiring dengan dilonggarkannya peraturan aktivitas makan dan minum di pusat perbelanjaan/restoran. Beberapa komoditas lain yang juga tercatat inflasi pada September 2021 antara lain minyak goreng akibat kenaikan harga CPO internasional, serta rokok putih seiring dengan penyesuaian tarif cukai secara bertahap.

“Inflasi Jakarta yang sampai dengan September 2021 masih terkendali tak terlepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah proaktif yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta,” ujar Onny dalam keterangannya, Jumat, 1 Oktober 2021.

Selama September 2021, TPID Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai kegiatan antara lain: i) Rapat koordinasi mingguan terkait pemantauan pasokan dan pengendalian harga; ii) Program Pangan Bersubsidi yang dijadwalkan pada September – November 2021; iii) Program Belanja Pangan Online dari Badan Ketahanan Pangan; iv) Program “Bela Beli Cabai Petani” dan “Bela Beli Telur Peternak” dalam rangka mendorong peningkatan harga melalui penjualan secara langsung dari petani/peternak dengan patokan harga di pasar tradisional; v) Pelatihan diversifikasi pangan olahan untuk menyikapi peningkatan stok komoditas; dan vi) Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas cabai rawit antara pedagang Pasar Induk Keramat Jati dengan Gapoktan Nusa Tenggara.

Ke depan, kata Onny, konsistensi dan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga, serta koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Pusat), TPID dan forum-forum yang ada akan terus diperkuat. Hal tersebut untuk mendukung upaya pengendalian inflasi Jakarta dan tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3,0±1%. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

1 hour ago

397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More

1 hour ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

2 hours ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

3 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

3 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

3 hours ago