Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10.599.000 lembar saham. Jumlah tersebut setara 0,04 persen dari saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga (RUPSLB) PT Bank CIMB Niaga Tbk yang dilakukan Kamis (11/1).
Selain itu, RUPSLB juga menyepakati para pemegang saham untuk memberikan kuasa kepada direksi perseroan dengan hak substitusi, untuk menentukan jumlah saham yang diterbitkan dan harga saham baru.
Baca juga: Bos CIMB Niaga Kasih Bocoran Kapan Spin Off UUS Dimulai
RUPSLB juga memutuskan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menyatakan mengenai realisasi penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.
Pemegang saham juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan pasal 4 paragraf 4.2 butir b sehubungan dengan PMTHMETD.
Aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya Perseroan untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam memenuhi persyaratan agar tetap tercatat di bursa, yaitu dengan memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 lembar saham dan paling sedikit 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.
“Dengan terpenuhinya ketentuan tersebut, jumlah saham beredar CIMB Niaga akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham CIMB Niaga. Tentunya hal ini diharapkan juga semakin menarik minat para investor untuk menjadikan saham CIMB Niaga sebagai pilihan investasinya,” kata Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei.
Sebagai informasi, per 31 Desember 2023, saham free float yang dimiliki CIMB Niaga adalah 1.759.684.459 lembar saham atau setara dengan 7,07 persen dari jumlah saham tercatat Perseroan.
Selain itu, melakukan PMTHMETD, aksi korporasi lainnya yang dilakukan CIMB Niaga saat ini adalah menjual kembali saham treasuri sejumlah 188.878.782 lembar saham atau setara dengan 0,76 persen dari jumlah saham tercatat perseroan, sebagaimana telah disampaikan melalui Keterbukaan Informasi Penjualan/Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali Saham Perseroan tanggal 6 September 2023 melalui situs web Perseroan dan situs web BEI.
Baca juga: Kisah Tigor Siahaan Pimpin Citibank dan CIMB Niaga Melewati Krisis
Lebih lanjut Fransiska menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis Perseroan.
Di antaranya, termasuk segmen konsumer, korporat, komersial, UKM, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk perusahaan anak.
Realisasi atas rencana penggunaan dana tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan aktual Perseroan pada saat pelaksanaan PMTHMETD. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More