Layar interaktif; marak aksi beli. (Foto: Budi Urtadi).
IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.235-4.275 dan resisten 4.385-4.410. Dwitya Putra
Jakarta – Indeks kembali dibbuka turun 19.192 poin atau 0,45% ke level 4,282.17 pada perdagangan Selasa, 9 September 2015. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 4.914 poin atau 0,68% ke level 719.018.
Masih belum banyaknya sentimen positif di pasar, serta adanya tren pelemahan dari bursa AS menjadi sentimen negatif indeks pagi ini.
Analis NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, jika pelaku pasar mulai merespon positif penguatan pada laju bursa saham Eropa maka diharapkan potensi pelemahan dapat lebih terbatas.
Dirinya memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.235-4.275 dan resisten 4.385-4.410. Laju IHSG kembali di bawah target support pada perdagangan kemarin di level 4.325-4.365 dan gagal menuju target resisten 4.465-4.478.
Sehingga secara tren IHSG menunjukkan masih dimungkinkan kembali mengalami pelemahan seiring dengan masih adanya utang gap di level 4.237-4.295.
“Akan tetapi, jika skenario tersebut tidak berjalan maka penguatan yang terjadi pun hanya sebatas technical rebound yang masih rentan untuk kembali berbalik melemah. Tetap mewaspadai adanya sentimen yang dapat berimbas negatif pada laju IHSG,” kata Reza. (*) @dwitya_putra14
Jakarta - Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada esok hari,… Read More
Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan kinerja positif pada lini… Read More
Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada Jumat (11/4) telah mengumumkan bahwa tiga emiten… Read More
Jakarta - PT Asuransi Jiwa ASTRA (Astra Life) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan perlindungan finansial… Read More
Jakata – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu menyebutkan bahwa sektor minyak dan gas… Read More
Jakarta – Pemerintah akan segera membentuk satuan tugas atau satgas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan satgas deregulasi… Read More