Jakarta – Tantangan dunia public relations (PR) tentunya sejalan dengan tantangan yang terjadi diberbagai sektor saat ini. Adanya wabah Virus Corona (Covid-19) yang melahirkan hal-hal baru, dan adanya digital disruption, tentu melahirkan tantangan baru yang harus dihadapi oleh dunia PR. Oleh karena itu, semua pihak harus dapat beradapatas lebihi cepat terhadap perubahan-perubahan tersebut.
Di tengah kondisi wabah Covid-19 saat ini, dunia PR tetap harus melakukan berbagai langkah. Iconomics sebagai mitra dari PR turut serta dalam membangun dunia PR sehingga ke depan dapat menghadapi tantangan-tantangan yang telah disebutkan diatas. Pasalnya, peran PR akan selalu besar dalam kondisi apa pun. Oleh karena itu, sebagai bentuk apresiasi, Iconomics menggelar diskusi webinar dan awarding virtual yang ditujukan kepada PR.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate pun berpesan kepada seluruh insan PR untuk turut menjaga dan merawat Indonesia. Ia mengatakan semua harus berperan sebagai PR. Artinya bukan soal profesi. Hal-hal yang dilakukan PR, misalkan membuat citra yang positif untuk Indonesia, memberikan informasi yang objektif dan membawa spirit positif harus dapat dilakukan oleh kita semua.
“Kepada para insan kehumasan Indonesia khususnya yang diberikan atau yang mendapat award saya mengucapkan selamat sekali lagi, dan pastikan saat ini adalah saatnya dimana kehumasan mengambil peran yang besar pada saat dunia bergerak dan beranjak dari dunia fisik menuju dunia digital maka PR mengambil peran yang penting untuk mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan dimasa-masa pandemi ini yang mendorong untuk masuk pada era baru yaitu era digital. Era baru dimana transformasi digital harus bisa kita lakukan dengan cepat, harus bisa kita lakukan dengan baik, dan harus bisa mengantar kita sebagai bangsa yang memanfaatkan ekonomi digital dimasa yang akan datang ini dengan baik,” ucap Johnny G Plate di Jakarta, Kamis, 15 Mei 2020.
Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana pun menambahkan, industri PR saat ini berada di teritori yang berubah memasuki era physical distancing yang menghasilkan perubahan perilaku fundamental yang disebut sebagai the new normal. Virus Covid-19 adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan sehingga PR harus fokus terhadap sesuatu yang dapat dikendalikan. Ia mengajak kepada semua pihak untuk fokus dalam perspektif melihat peluang.
Founder & CEO Iconomics Bram S Putro menjelaskan bahwa ajang Indonesian Corporate Branding PR Award 2020 ini merupakan ajang apresiasi dari para audiens kepada kerja keras PR yang ada di perusahaan atau lembaga. “Apalagi dalam kondisi wabah Covid-19 yang mengubah banyak hal. Peran PR sangat dibutuhkan dalam membangun citra dan reputasi perusahaan dan juga bangsa Indonesia,” paparnya.
Penganugerahan Indonesian Corporate Branding PR Award ini melewati proses panjang. Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah kajian citra perusahaan dibuat atas dasar commercial, organizational, dan social. Ketiga pilar penilaian ditentukan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun menjalankan riset corporate brand equity pada puluhan industri.
Iconomics menemukan bahwa ada 9 aspek dalam 3 pilar yang menjamin bahwa sebuah perusahaan dapat mencapai kesuksesan berkesinambungan yaitu: Product & Service Quality Aspect, Size & Presence Aspect, Growth Aspect, Competency Aspect, Employment Welfare Aspect, Cleanliness & Honesty, Social-Environmental Contribution Aspect, Customer Value Aspect, dan Familiarity Aspect.
Dalam melakukan riset, Iconomics menerapkan 3 cara yaitu, survei dilakukan secara online kuantitatif dengan total lebih dari 10.000 responden di 10 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan pada bulan Maret-April 2020. Survei didahului dengan beberapa Focus Group Discussion, untuk melakukan penajaman parameter dan pemilihan brand perusahaan yang akan disurvei. Dengan mempertimbangkan keterbatasan teknis, maka survei hanya dilakukan terhadap most prominent brands di Indonesia dan survei dilakukan secara close-ended question terhadap ke-9 aspek perusahaan.
Untuk kriteria penerima award ini, Iconomics memiliki beberapa kriteria yaitu penghargaan hanya diberikan kepada brand dengan batas minimum skor rata-rata 4.0 (Setuju). Skor 4.0 menunjukkan bahwa mayoritas publik yang merasa mengenal atau memahami perusahaan setuju bahwa perusahaan memiliki citra yang mumpuni. Responden yang memberikan penilaian hanyalah mereka yang merasa mengenal atau mengetahui perusahaan. Responden yang tidak merasa mengenal perusahaan tidak diwajibkan untuk menjawab agar menghindari jawaban yang tidak berdasarkan pengetahuan yang cukup.
Iconomics juga memberikan penghargaan kepada insan public relations dan hubungan masyarakat yang banyak berperan selama satu tahun belakangan ini. Team penilai adalah Divisi Riset Iconomics bersama dengan Redaksi Iconomics. Penghargaan ini diberikan dengan pertimbangan aktivitas dan kontribusi PR officer tersebut terhadap citra instansi dan perusahaanya. (*)
Jakarta - Pemerintah mendukung langkah SCG, pemimpin bisnis regional dengan beragam unit usaha, dalam mendorong… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan rencana… Read More
Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) resmi mengganti nama menjadi Sumitomo Mitsui Banking Corporation… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Selasa,… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More