News Update

Pentingnya Penguatan Koordinasi Kebijakan Antar Bank Sentral Ditengah Tekanan Global

Manila – Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam Executives’ Meeting of East Asia and Pacific Central Banks (EMEAP) telah melaksanakan pertemuan di Manila, Filipina, pada 4-5 Agustus 2018. Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk melakukan penguatan koordinasi kebijakan dalam menghadapi tekanan eksternal (globalisasi).

Seperti dikutip dari laman BI, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018 disebutkan, bahwa para Gubernur Bank Sentral yang hadir dalam EMEAP ini menegaskan kembali pentingnya pertemuan ini sebagai wadah komunikasi dan diskusi terkait perumusan kebijakan Bank Sentral guna memperkuat ketahanan ekonomi dan keuangan di kawasan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam pertemuan tersebut menggarisbawahi langkah yang dapat ditempuh Bank Sentral dalam menghadapi ketidakpastian global. Pertama, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dalam menghadapi tekanan akibat ketidakpastian global yang tengah terjadi saat ini.

Kedua, koordinasi dan komunikasi kebijakan, termasuk penguatan kerjasama di antara Bank Sentral di kawasan. “Terakhir, regulasi dan supervisi financial technology, termasuk dimensi lintas batas antar yuridiksi, agar tidak menyebabkan merebaknya shadow banking yang merupakan sumber risiko baru,” ucap Perry.

Baca juga: Menko Darmin: Rupiah Berpeluang Menguat Asal Tekanan Global Mereda

Para Gubernur Bank Sentral juga mendiskusikan perkembangan terkini Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee – MFSC) yang meliputi kegiatan pengawasan (surveillance), kegiatan riset, dan kerangka manajemen krisis regional.

Selain itu, pertemuan juga mendiskusikan kemajuan pelaksanaan berbagai inisiatif dan aktivitas EMEAP yang terkait stabilitas moneter dan sistem keuangan, pengawasan perbankan, pasar keuangan, sistem pembayaran dan setelmen, termasuk area financial technology, serta teknologi informasi.

Pertemuan eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik ini adalah forum kerja sama sebelas bank sentral dan otoritas moneter di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Keanggotaan meliputi the Reserve Bank of Australia, the People’s Bank of China, the Hong Kong Monetary Authority, Bank Indonesia, the Bank of Japan, the Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, the Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, the Monetary Authority of Singapore, and the Bank of Thailand. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

25 mins ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

33 mins ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

48 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

2 hours ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

2 hours ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago