News Update

Pentingnya Pemetaan dan Komunitas Digital Yang Kuat Untuk Tangkal Investasi Ilegal

Jakarta – Imam B. Prasodjo selaku Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) melihat perlunya penerapan strategi pemetaan untuk menciptakan komunitas digital yang kuat dalam menangkal jeratan fintech dan investasi ilegal. Menurutnya, hal ini tak bisa dilepaskan dari adanya realita bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk.

“Negara ini adalah negara yang sangat beragam dari segi kultur, tingkat pendidikan, dan bahkan dari akses teknologi yang ada, sehingga akan menjadi sangat mubazir kalau seandainya kita tidak punya strategi yang paling jitu untuk memapping mana sebenarnya wilayah-wilayah ataupun komunitas-komunitas yang paling rentan dalam kaitan dengan menghadapi kemungkinan-kemungkinan penipuan melalui fintech ini, dan pada saat yang sama kita juga perlu mengidentifikasi siapa yang bisa menjadi champion-champion, pelindung kita di dalam masyarakat,” ujarnya, pada webinar virtual yang diadakan Infobank dengan tema ‘Melindungi Masyarakat dari Jeratan Fintech dan Investasi Ilegal’ Selasa, 13 April 2021.

Berkaitan dengan siapa saja pihak yang dapat menjadi pelindung kita di masyarakat dalam memerangi fintech dan investasi ilegal, dirinya menegaskan perlunya mapping atau pemetaan terhadap generasi muda seperti kalangan milenial.

Dirinya menjelaskan, bahwa kalangan milenial adalah kalangan dengan tingkat literasi digital paling baik diantara yang lainnya. Maka, sudah selayaknya generasi ini digandeng oleh pemerintah untuk menjadi pelindung masyarakat dari jeratan fintech dan investasi ilegal.

“Namun tidak semua dari generasi ini (milenial) yang mampu untuk menjadi pendorong dan protektor di dalam gejolak yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, harus dipetakan mana yang champion-champion diantara generasi milenial ini. Tanpa ada pemetaan, kita akan kehilangan pasukan yang bisa dijadikan andalan,” jelasnya.

Di samping itu, ia juga menekankan perlunya niat dan integritas yang baik di kalangan generasi milenial yang terpilih ini, karena bila tidak, maka yang tak berintegritas dan berniat buruk lah yang akan berjejaring untuk berbuat curang melalui teknologi di masyarakat. (*) Steven Widjaja

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

1 hour ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

2 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

2 hours ago

BRI Sebut KUR Tak Masuk Kriteria PP Hapus Tagih Utang UMKM, Begini Penjelasannya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More

3 hours ago

Dua Produk Ini Topang Kinerja Zurich Topas Life di September 2024

Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More

3 hours ago

Jangan Terkecoh! Ini 5 Perbedaan Utama Judi Online vs Investasi Menurut BNI Sekuritas

Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More

4 hours ago