Ekonomi dan Bisnis

Pentingnya Lembaga Perbankan Miliki Akses Yang Kuat di Pasar Internasional

Jakarta – Networking menjadi salah satu unsur vital dalam bisnis, entah itu dalam skala domestik atau internasional. Tanpa adanya jaringan yang kuat, maka akan sulit bagi sebuah bisnis atau industri untuk berkembang pesat. Prinsip ini tentunya berlaku bagi semua sektor bisnis, tanpa terkecuali sektor perbankan.

Bila suatu lembaga perbankan memiliki akses yang baik ke pasar internasional, misalnya, maka lembaga perbankan tersebut akan memiliki akses data dan pengetahuan yang baik terhadap market internasional. Dan ini adalah nilai plus untuk suatu lembaga perbankan karena bank dapat menemukan kelebihan dan kelemahan lembaganya, serta inovasi baru yang dapat ditiru dari pasar luar negeri.

Untuk dapat memiliki akses yang baik ke pasar internasional ini, maka tentunya lembaga perbankan perlu sebuah wadah atau kerjasama tertentu dengan organisasi internasional yang sudah memiliki jangkauan pasar global yang luas, seperti organisasi IT global misalnya.

Selain mendapatkan terobosan di bidang teknologi digital, korporasi juga sekaligus memiliki akses data dan informasi terkait kondisi market di luar negeri. Dari data yang diterima Infobank, suatu lembaga perbankan ternama di Tanah Air telah memiliki in-house fraud detection system (FDS). Dengan FDS produksi internal, barangkali biaya pembuatan dan operasional lebih mahal, belum lagi biaya maintanance, dan diperlukannya sumber daya manusia yang mumpuni dalam proses operasional dan maintanance fraud detection system tersebut.

Dari segi kualitas, kualitas aplikasi atau fitur terkait FDS yang diproduksi oleh lembaga IT internasional dapat memiliki potensi kualitas fitur yang lebih baik, mengingat adanya standar kualitas internasional yang diterapkan dalam pembuatan dan operasional fitur atau aplikasi fraud detection system tersebut. Dan tentunya akan lebih beragam dan sophisticated pula fitur FDS yang dapat diinstal dari penggunaan FDS pihak ketiga. Penerapan intelligence center seperti yang organisasi teknologi global, GBG, sediakan akan membuat fraud detection secara digital jadi lebih akurat.

Intelligence center ini terkoneksi dengan data identitas lokal seperti Dukcapil, SLIK, dan DPJ. Di samping itu, data-data ini juga didukung oleh teknologi terkini untuk menghadapi jenis-jenis penipuan baru, seperti penipuan menggunakan rekayasa sosial atau social engineering, penipuan identitas, pencurian identitas, dan kejahatan siber.

Dengan penerapan FDS standar internasional ini, perusahaan keuangan dapat menyatukan sejumlah besar data ke dalam satu platform saja, dimana dengan terhubung ke digital risk management dan intelligence platform GBG serta ekosistem partner lainnya, lembaga keuangan dapat mengubah data menjadi insights dan intelligence untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Hal ini juga ditopang fakta bahwa GBG Intelligence Center memiliki 9 kategori kemampuan peningkatan deteksi penipuan yang terhubung dengan teknologi dan mitra data yang terbaik. (*) Steven Widjaja

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago