Jakarta – Era digitalisasi mengubah perilaku nasabah di sektor jasa keuangan menjadi semakin digital dan efisien. Perbankan dan sektor keuangan lainnya pun juga dituntut untuk terus beradaptasi dengan teknologi terkini demi memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan pelayanan yang lebih baik.
Managing Director APAC Thought Machine, Nick Wilde mengungkapkan, setiap perbankan, baik inkamben maupun baru, perlu memodernisasi teknologinya menjadi lebih digital agar terus eksis dalam persaingan layanan keuangan. Melalui digitalisasi, ia menilai, selain kebutuhan nasabah yang terpenuhi, biaya operasional bagi setiap bank bisa semakin ditekan dan efisien.
Ia tidak memungkiri bahwa modernisasi perbankan memerlukan investasi yang tidak sedikit. Maka dari itu, setiap bank memerlukan komitmen untuk terus melakukan modernisasi digital pada semua proses bisnisnya untuk bertahan pada bisnis jangka panjang.
“Saya pikir bank-bank saat ini tengah mengalami persaingan ketat dengan berevolusinya platform ekonomi (GoTo, Bukalapak, Apple, dll). Maka, biaya dari “tidak melakukan apapun” akan lebih besar nantinya. Kita juga bisa melihat bahwa ketika modernisasi sudah dilakukan biaya operasional (sistem digital) akan jauh lebih rendah daripada legacy,” jelas Nick pada Webminar yang diselenggarakan Infobank dengan tema “The DNA of Next Generation Digital Banking, Kamis, 14 Juli 2022.
Pernyataan Nick diamini oleh artikel MC Kinsey yang ditulis oleh Giuliano Caldo, Matthias Hoene, dan Tunde Olanrewaju. Artikel tersebut menyatakan bahwa bank yang menerapkan digitalisasi pada proses bisnisnya akan mampu mengurangi 41% dari pengeluaran operasional IT harian.
Selain itu, bank yang berinvestasi pada modernisasi teknologi juga tercatat mampu mengembangkan aplikasi digital dengan lebih murah. Biaya pengembangan aplikasi bisa turun hingga 58% jika dibandingkan dengan bank yang tidak melakukan digitalisasi.
Melihat berbagai manfaat ini, sudah sepantasnya jika setiap bank mulai berinvestasi pada modernisasi layanan digitalnya. Dengan demikian, bisnis perbankan dalam jangka panjang akan tetap resilien meski diterpa oleh perubahan yang ada. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More
Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More