Teknologi

Pentingnya Etika dan Keamanan dalam Pemanfaatan AI

Jakarta – Penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam dunia usaha tak bisa dilepaskan dari isu keamanan data dan etika penggunaan.

Direktur Utama PT Intikom Berlian Mustika Agus Susanto mengatakan, kemajuan teknologi yang begitu cepat menjadikan AI dan keamanan data sebagai faktor kunci keberhasilan bisnis.

Menurut dia, para pelaku usaha harus memahami bagaimana AI dapat diterapkan di perusahaan masing-masing agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

”Security itu sangat penting untuk membentengi pertahanan data kita. Saya harapkan lewat forum ini para peserta mendapat pembaruan tentang proteksi data yang lebih baik,” ujarnya dalam konferensi teknologi LeadX 2025 yang digelar PT Intikom Berlian Mustika dikutip 21 Agustus 2025.

Baca juga: Waspada! Ancaman Siber Berbasis AI, Perbankan Mesti Terapkan Ini

Konferensi tersebut diikuti lebih dari 500 peserta dari lebih 100 perusahaan lintas sektor, mulai dari perbankan, asuransi, manufaktur, telekomunikasi, hingga distribusi.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah keamanan data pribadi dan perusahaan yang berkaitan dengan hak cipta.

Agus mencontohkan, hasil desain sebuah kapal atau pesawat terbang merupakan aset yang harus dilindungi agar tidak dicuri atau ditiru pihak lain.

“Apalagi dengan AI, kadang sistem mereferensi data yang sebenarnya memiliki hak cipta. Karena itu, pemerintah sudah mengatur agar data orang lain tidak digunakan sembarangan,” katanya.

Sementara, Direktur Intikom Sudimin Mina menambahkan, ada tiga pilar dalam penggunaan AI, yakni data, keamanan, dan etika.

“AI tanpa data tidak mungkin. Tetapi data itu harus diamankan dan dipakai secara etis. Misalnya, data pelanggan hanya bisa dipakai setelah mendapat izin sesuai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi,” ujarnya.

Baca juga: Studi IBM: Adopsi Teknologi AI di RI Terkendala Infrastruktur, Keamanan Data, dan Talenta

Sudimin menegaskan dengan menekankan sinergi inovasi, keamanan, dan etika, LeadX 2025 diharapkan menjadi momentum untuk membangun ekosistem digital yang berkelanjutan di Indonesia.

“Etika itu harus dijaga dengan baik. Security juga sama. Apalagi data itu penting, etikanya adalah kita pastikan, mulai dari desain, solusi AI, sampai di-consume, itu harus etik,” pungkas Sudimin. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

9 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

10 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

11 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

12 hours ago