Keuangan

Penjualan Lesu di Kuartal III 2024, Dharma Polimetal Ungkap Penyebabnya

Jakarta – Emiten komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mencatat penjualan yang ‘lesu’ pada kuartal III-2024. Meski begitu, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat itu mencatatkan usaha senilai Rp548 miliar.

“Kalau kita lihat selama 9 bulan di tahun 2024, revenue kita memang mengalami penurunan sebesar 5 persen,” kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam Public Expose, Kamis, 14 November 2024.

Ia mengatakan, penurunan penjualan tersebut selaras dengan tren melemahnya pangsa pasar domestik. Penjualan mobil misalnya yang mengalami tren penurunan hingga 15 persen.

Baca juga : Dharma Polimetal (DRMA) Sukses Bukukan Penjualan Rp4 Triliun di Kuartal III-2024

Dalam laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III-2024, perusahaan mampu membukukan penjualan Rp4 triliun. Dalam situasi industri yang kurang bersahabat di tahun 2024 ini, Perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan 20 persen Quarter on quarter (QoQ) 

Adapun, laba usaha tercatat Rp548 miliar, naik 65 persen QoQ, meski turun 20 persen YoY. Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp412 miliar, meningkat 69 persen QoQ. 

Optimisme Kinerja Q4-2024

Irianto mengungkapkan, perusahaan optimistis dapat mempertahankan kinerja yang solid di kuartal IV-2024. Optimisme tersebut didukung oleh peningkatan efisiensi kerja dengan perubahan secara terus-menerus dalam sistem produksi.

Salah satunya, otomatisasi sistem produksi dan situasi dunia usaha yang mulai bergairah menyambut dimulainya kerja pemerintahan yang baru. 

“Sejauh ini DRMA telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya secara lebih optimal dan efisien, sehingga peningkatan yang dicapai mampu melampaui pertumbuhan industri. Oleh karenanya, mempertahankan kinerja yang baik di kuartal ke empat tahun ini, sembari menyiapkan diri untuk menyongsong tahun 2025 merupakan langkah bijaksana pilihan kami,” bebernya.

lebih lanjut, dalam hal peningkatan efisiensi, anak perusahaan DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) baru-baru ini telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis. 

Melalui investasi yang berfokus pada produksi battery pack untuk sepeda motor listrik (2W EV) dan sistem penyimpanan energi baterai ini, perseroan berharap bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack seiring dengan semakin kencangnya derap pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air. 

Baca juga : Bisnis Otomotif Lesu, Adira Finance Andalkan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Sementara itu, anak perusahaan yang lain, yaitu PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksinya. Pabrik baru ini akan menjadi tempat produksi motor BLDC (Brushless Direct Current), yaitu penggerak utama (motor) untuk kendaraan listrik 2W. 

Saat ini, BLDC yang diproduksi oleh DRMA telah digunakan dalam bisnis konversi kendaraan 2W berbahan bakar ICE menjadi EV. Nantinya, beroperasinya pabrik baru ini otomatis menciptakan sumber pendapatan baru bagi Perseroan. 

Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi Perseroan,” terangnya. 

Menurutnya, strategi ini akan memperkuat posisi cengkeraman terhadap pangsa pasar Perseroan saat ini, dan sekaligus membuka peluang untuk memperluas pangsa pasar melalui peluncuran model baru di masa mendatang. 

Dalam hal ini, DRMA telah bertekad untuk meningkatkan kemampuan engineering dalam mengembangkan produk-produk yang belum memenuhi syarat minimal persentase kandungan komponen dalam negeri (TKDN). (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

1 hour ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

15 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

21 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

22 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

23 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

24 hours ago