Jakarta – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengapresiasi pemerintah untuk terus mengendalikan nilai tukar rupiah yang sempat menembus Rp16.400 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Bloomberg, niai tukar rupiah pada Selasa (16/07/2024) pukul 14.02 WIB di berada di level Rp16.198 per dolar AS.
Meski demikian, pengusaha meminta kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan nilai tukar rupiah di bawah Rp16.000 per dolar AS.
“Jadi kami apresiasi pemerintah yang terus mencoba untuk mengendalikan daripada nilai tukar, tapi memang kita harus menjaga kalau bisa di level di bawah Rp16.000, tentu saja akan lebih baik,” ujar Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, kepada wartawan di Kantor Menko Perekonomian, Selasa, 16 Juli 2024.
Baca juga: Pengusaha Minta BI Tak Naikkan BI Rate Lagi
Shinta menjelaskan APINDO telah melakukan survei terhadap sejumlah pengusaha, dimana mereka meminta agar rupiah bisa di bawah dari Rp16.000 per dolar AS.
“Tapi yang penting sebenarnya tidak hanya tingginya. Tapi jangan sampai ada volatilitas itu yang akan sangat mengganggu gitu,” katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada per 19 Juni 2024 terjaga, meski sempat tertekan 0,70 persen (ptp), setelah pada Mei 2024 menguat 0,06 persen (ptp) dibandingkan dengan nilai tukar akhir bulan sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dipengaruhi oleh dampak tingginya ketidakpastian pasar global, terutama berkaitan dengan ketidakpastian arah penurunan FFR, penguatan mata uang dolar AS secara luas, dan masih tingginya ketegangan geopolitik.
Baca juga: Sri Mulyani Proyeksikan Rupiah Berada di Rp16.100 per Dolar AS pada Akhir 2024
“Dari faktor domestik, tekanan pada rupiah juga disebabkan oleh kenaikan permintaan valas oleh korporasi, termasuk untuk repatriasi dividen, serta persepsi terhadap kesinambungan fiskal ke depan,” kata Perry.
Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 5,92 persen dari level akhir Desember 2023, lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan Won Korea, Baht Thailand, Peso Meksiko, Real Brazil, dan Yen Jepang masing-masing sebesar 6,78 persen, 6,92 persen, 7,89 persen, 10,63 persen, dan 10,78 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More