Inggris – Jepang Yen terapresiasi terhadap beberapa mata uang Rabu,1 Juni 2016. Meskipun, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan penundaan untuk kenaikan pajak penjualan dari 8% menjadi 10% sampai akhir 2019.
“Berita ini seharusnya sangat memukul Yen karena kebijakan ini dipandang sebagai pembaruan reformasi fiskal yang seharusnya mendorong peningkatan belanja konsumen yang dapat meningkatkan prospek inflasi yang telah menjadi masalah bagi ekonomi Jepang selama jangka waktu yang cukup lama,” terang Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM.
Penjelasan terbaik tentang alasan apresiasi Yen Jepang pada perdagangan hari ini sepertinya sepenuhnya berkaitan dengan aksi penghindaran risiko di pasar karena saham kembali tertekan dan USDJPY kembali menemui level resistance kuat di 111.
“Trader teknikal juga perlu memperhatikan bahwa terakhir kali USDJPY menemui level ambil untung pada 111, pasangan ini mendadak anjlok ke 106, dan pasangan mata uang ini sudah hampir merosot dari 111 menjadi sedikit di atas 109 pada dua sesi perdagangan terakhir. ” tandas Jameel.(*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More