Market Update

Penguatan Mata Uang Turki Beri Sentimen Positif ke Rupiah

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (14/9) diperkirakan menguat tipis. Penguatan mata uang Lira Turki yang terjadi, diharap dapat menjadi katalis positif bagi mata uang emerging market lainya termasuk mata uang rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot kemarin (13/9) berakhir ditutup terdepresiasi tipis 7 poin atau 0,05 persen di level Rp14.840 per dolar AS. Namun demikian, pagi ini nilai tukar rupiah di pasar spot kembali dibuka menguat 38 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.802 per dolar AS.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam risetnya mengatakan, dolar AS yang melemah didorong oleh rendahnya realisasi data inflasi di bulan Agustus, di mana Consumer Price Index (CPI) AS hanya naik 0,2 persen (mom) di bawah ekspektasi analis yang sebesar 0,3 persen (mom).

“Dolar AS diperkirakan melemah di sekitar level 94-94.5 terhadap mata uang kuat lainya. Dolar Indeks melemah, rupiah diperkirakan bergerak menguat,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 14 September 2018.

Baca juga: Rupiah Kian Melemah, Pemerintah Jangan Anggap Remeh Krisis

Selain itu meredanya tensi perang dagang antara AS-China seiring keinginan Washington untuk kembali melakukan perundingan dengan China dalam beberapa hari kedepan untuk menghindari pengenaan tarif lanjutan sebesar US$200 miliar terhadap impor barang China, telah menurunkan minat investor terhadap dolar AS sebagai aset safe heaven.

Sementara itu, lanjut dia, kenaikan tingkat suku bunga yang cukup tajam oleh bank sentral Truki sebesar 625 bps menjadi 24 persen, berhasil menaikan mata uang Turki terhadap dolar sebesar 5 persen kemarin malam. Penguatan mata uang Turki tersebut dapat menjadi katalis positif bagi mata uang emerging market lainya termasuk rupiah.

“Pelemahan dollar indeks dan apresiasi mata uang lira diperkirakan dapat menjadi katalis positif bagi rupiah hari ini. Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.750-Rp 14.850 per dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

6 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

6 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

6 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

7 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

7 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

8 hours ago