Market Update

Penguatan Berlanjut, IHSG Kembali Dibuka Naik 0,40 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7032,11 atau menguat 0,40 persen dari level 7004,48 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 400 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 18 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp211 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 82 saham terkoreksi, sebanyak 161 saham menguat dan sebanyak 258 saham tetap tidak berubah.

Baca juga:IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa hari ini IHSG secara teknikal berpotensi menguat tipis ke level 7.050, setelah BI umumkan untuk menahan suku bunga.

“Dengan level support IHSG berada di 6.940-6.960 dan level resistance IHSG berada di 7.020-7.050,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 24 November 2023.

Pada perdagangan kemarin bursa Amerika Serikat (AS) tutup sehubungan dengan Thanksgiving day. Meski begitu secara ytd, bursa AS terus menunjukkan pergerakan positif, di mana kenaikan tertinggi dicatat oleh Nasdaq sebesar 36,30 persen, sementara Dow Jones dan S&P 500 juga menguat masing-masing sebesar 6,41 persen dan 18,68 persen.

Lalu, Bursa Eropa ditutup menguat seperti DAX Performance Index dan CAC 40 yang masing-masing naik 0,23 persen dan 0,24 persen, di mana hari ini Jerman akan menyampaikan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III-2023 yang diperkirakan sebesar minus 0,3 persen yoy.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bakal Bergerak Positif

Sedangkan bursa Asia Pasifik mencatat pergerakan beragam, di antara bursa yang mencatat penguatan cukup signifikan adalah BEI dan bursa China. Sementara, beberapa bursa lain melemah cukup signifikan di antaranya adalah bursa Australia.

Adapun, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan 7DRRR di level 6,0 persen, sesuai perkiraan dan di samping itu Indonesia mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 8,99 persen yoy pada Oktober 2023, serta Singapura menyampaikan inflasi Oktober 2023 sebesar 4,7 persen yoy, di atas perkiraan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dasco Bantah Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Merah Putih

Jakarta – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco membantah isu terkait Menteri Keuangan (Menkeu) Sri… Read More

46 mins ago

Bayar Sekali Tap! Bank Mandiri Rilis QRIS Tap di Livin’ by Mandiri

Jakarta – Bank Mandiri resmi meluncurkan fitur QRIS Tap melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sebagai… Read More

2 hours ago

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

16 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

16 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

16 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

16 hours ago