Ekonomi dan Bisnis

Penggunaan LCS Perlu Didorong Untuk Iklim Industri Manufaktur

Jakarta – Kementerian Perindustrian mencatat industri pengolahan di Jawa Barat mencapai 42,7% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat. Dengan demikian, Provinsi Jawa Barat dinilai memiliki peranan penting di sektor industri manufaktur Indonesia.

“Kontribusi pada kinerja makro sektor industri manufaktur antara lain kontribusi PDRB industri pengolahan Jawa Barat sebesar 28,7% terhadap PDB industri pengolahan nasional. Kemudian, dari sisi ekspor industri manufaktur provinsi Jawa Barat pada periode Januari – April 2022 menyumbang 18,5% terhadap ekspor industri manufaktur nasional yaitu sebesar USD12,9 miliar,” jelas Dody Widodo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Rabu, 15 Juni 2022.

Lebih lanjut, Dody mengatakan, kontribusi realisasi investasi di sektor manufaktur Jawa Barat pada triwulan I tahun 2022 tercatat sebesar 13,9%, terhadap realisasi investasi manufaktur nasional dengan realisasi investasi penanaman modal asing sebesar USD5,4 miliar.

Dirinya mengungkapkan, untuk menjaga iklim industri manufaktur, penggunaan Local Currency Settlement (LCS) perlu didorong. Hal ini sejalan guna menyikapi adanya permasalahan global dan pandemi yang berdampak besar pada perekonomian Indonesia serta iklim usaha industri.

Menurutnya, LCS diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan industri antara Indonesia dan Negara mitra yaitu Malaysia, Thailand, Jepang dan China. Untuk itu, dalam percepatan penggunann LCS, Kementerian Perindustrian melihat bahwa Provinsi Jawa Barat berpotensi dapat menjadi wilayah dalam penggunaan LCS.

“Kami melihat kontribusi Jawa Barat sangat besar dalam transaksi di industri pengolahan sehingga sangat tepat sekali apabila Jawa wilayah pilot percobaan penggunaan LCS,” ungkap Dody.

Doddy juga menambahkan, Penggunaan LCS dapat mendukung stabilitas rupiah akibat pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu, antara lain Dolar AS di pasar valuta asing dan domestik. Sedangkan, bagi pelaku usaha biaya konversi transaksi dan valuta asing akan lebih efisien, dengan tersedianya alternatif pembiayaan ekspor dan direct investment dalam mata uang lokal. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

21 mins ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

22 mins ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

2 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

16 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

16 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

17 hours ago