News Update

Diangkatnya 2 Kader Gerindra di Pertamina Dinilai Berpotensi Memicu Konflik Kepentingan

Jakarta – Pengangkatan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan, yang lebih dikenal sebagai Iwan Bule, ke posisi pimpinan PT Pertamina (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin, 4 November 2024, mendapat perhatian pubiik.

Simon Aloysius Mantiri resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut), menggantikan Nicke Widyawati, sedangkan Mochamad Iriawan menjadi Komisaris Utama (Komut) di perusahaan migas milik negara tersebut.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai bahwa penempatan dua kader Partai Gerindra di Pertamina berpotensi membuka peluang bagi praktik korupsi serta menimbulkan konflik kepentingan. Selain itu, ia memperingatkan kemungkinan terganggunya fungsi pengawasan Komut terhadap Dirut.

“Pembukaan akses terhadap potensi korupsi di Pertamina itu bertentangan dengan komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi di pemerintahan maupun di Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujarnya dalam siaran tertulis, Senin, 4 November 2024.

Baca juga: Prabowo Terima Surat Kepercayaan 7 Dubes Negara Sahabat, dari Eropa-Asia Tengah

Fahmy menambahkan bahwa pengangkatan dua pengurus Partai Gerindra tersebut bukan merupakan keputusan langsung dari Presiden Prabowo, melainkan inisiatif dari menteri yang berwenang. 

“Tujuannya adalah untuk menyenangkan Presiden melalui serangkaian aksi Asal Babak Senang (ABS),” jelasnya.

Menurut Fahmy, praktik penempatan orang-orang tertentu di jajaran direksi dan komisaris umum terjadi dalam perusahaan yang menguasai sahat suatu perusahaan melalui akuisisi. Namun, ia menekankan bahwa Pertamina adalah perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, yang diwakili oleh Menteri BUMN.

Karena itu, menurutnya, tiidak tepat bagi partai politik untuk menempatkan kadernya sebagai Dirut dan Komut Pertamina.

Baca juga: Fantastis! Segini Gaji yang Diterima Simon Aloysius Mantiri jadi Dirut Pertamina

Fahmy menyarankan, demi menjaga komitmen Presiden Prabowo dalam pemberantasan korupsi, Presiden sebaiknya membatalkan pengangkatan Simon Aloysius sebagai Dirut dan Iwan Bule sebagai Komut Pertamina.

“Alternatifnya, keduanya mengundurkan diri sebagai kader dan pengurus Partai Gerindra, jika mereka tetap ingin bertahan sebagai Dirut dan Komut Pertamina,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

20 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

20 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

20 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

21 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

1 day ago

Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

1 day ago