Ekonomi dan Bisnis

Pengangguran Masih 7 Juta Orang, Jokowi Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 5,50 persen di Agustus 2017 menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Angka pengangguran terbuka per Agustus 2018 yang sebesar 5,34 persen tersebut setara dengan 7 juta orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, meski Tingkat Pengangguran Terbuka sudah menurun, pihaknya akan terus berusaha untuk menurunkannya lagi dengan berbagai upaya. Salah satunya yakni dengan memperbaiki kualitas Sumber Daya Alam (SDM) yang saat ini masih menjadi kendala.

“Saya kira angka persentase seperti itu juga wajib kita syukuri. Menurun tapi masih di atas 5 persen,” ujar Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab di Jakarta Selasa, 6 November 2018.

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen. Sejalan dengan itu, Jokowi mengungkapkan, bahwa sejauh ini yang namanya vocational training, vocational school itu masih menjadi fokus pemerintah.

“Konsentrasi kita untuk memperbaiki kualitasnya, sehingga SDM kita betul-betul siap untuk masuk ke dunia kerja,” ucap Presiden.

Baca juga: BPS: Penggangguran di RI Berkurang 40 Ribu Orang

Lebih lanjut Jokowi menambahkan, untuk menyerap tenaga kerja Indonesia dan mengurangi angka pengangguran, kerja sama dengan pemerintah Jerman terus berlanjut, sebagaimana kedatangan utusan dari Siemens yang akan membantu pemerintah di bidang vocational school ini.

BPS mencatat, untuk jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 mencapai sebanyak 131,01 juta orang, atau mengalami kenaikan hingga sebesar 2,95 juta orang bila dibandingkan dengan Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,47 persen poin), Industri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi (0,17 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,05 persen poin). (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 mins ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

17 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

2 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

2 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

4 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

4 hours ago