Keuangan

Pengamat Sebut Wajar Calon DK OJK Didominasi Pejabat BI

Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah mengantongi empat nama Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test oleh Komisi XI DPR RI. 

Keempat nama tersebut akan berebut menempati dua posisi berbeda, yakni calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Jasa Keuangan.

Posisi kedua, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto.

Menariknya, dari keempat calon DK OJK selalu terselip nama-nama pejabat Bank Indonesia (BI). Tak lain tak bukan adalah Agusman, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia.

Selain itu, ada juga Erwin Haryono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi sejak 2020.

Baca juga: Ini Dia Empat Nama Calon DK OJK yang Diusulkan Presiden ke DPR

Executive Director Segara Research Institute Piter Abdullah pun angkat bicara. Dirinya menilai, semua pihak dengan kalangan manapun, termasuk pejabat BI berkesempatan untuk mencalonkan diri sebagai ADK OJK periode 2023 – 2028.

“Jadi wajar saja, bidang yang dimasuki memang sesuai dengan kompetensinya teman-teman BI. Tinggal nanti, di DPR mana yang lebih dipilih,” katanya kepada Infobanknews, Jumat, 7 Juli 2023.

Menurutnya, saat ini mencari pemimpin sudah buka masalah kompetensi semata. Lebih dari itu, perlu dipertimbangkan juga apakah masuknya ADK yang baru akan memperkuat tim work ADK yang sudah ada menjadi lebih kuat atau tidak.

“Hal tersebut, saya kira akan dipertimbangkan juga oleh DPR,” jelasnya.

Terkait nama-nama yang akan menempati dua posisi krusial DK OJK, dirinya belum berani menyebut. Namun, lebih mempercayakan kepada pihak DPR.

“Jadi, saya kira siapapun yang terpilih nanti, mereka adalah yang memiliki kemampuan dan pantas menduduki posisi ADK,” terangnya.

Baca juga: OJK Menjaga Stabilitas Sektor Keuangan Lewat Pengawasan yang Tegas

Pasalnya, kata dia, apabila sudah masuk di tahapan fit and proper test artinya secara kemampuan semua sudah memenuhi. 

“Tinggal memilih mana yg lebih memenuhi dan terkadang dari aspek yang bukan substansial,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

5 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

7 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

9 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

9 hours ago