Categories: KeuanganNews Update

Pengamat Sebut Iuran BPJS Kesehatan Saat ini Kemurahan

Jakarta – Kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dinilai sangat perlu dilaksanakan guna menyeimbangi layanan serta menutup defisit keuangan yang terjadi berkepanjangan.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia Agus Pambagio menilai, hingga saat ini angka iuran BPJS Kesehatan masih terbilang terlalu rendah bila dibandingkan dengan beban pembayaran yang harus dilaksanakan.

“Persoalan tarif ini sekarang kemurahan, kalau dihitung secara aktuaris saja iuran bisa Rp36.000,” kata Agus ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.

Saat ini saja, iuran bulanan BPJS Kesehatan terbagi dalam tiga jenis, yakni Rp25.500 untuk peserta jaminan kelas III, Rp51.000 untuk peserta jaminan kelas II dan tertinggi Rp80.000 untuk peserta jaminan kelas I.

Sedangkan kedua dirinya menilai terdapat permasalahan yang masih membayangi BPJS Kesehatan salahsatunya ialah masih banyaknya masyarakat yang belum patuh untuk membayar iuran.

Padahal, bila mengacu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014, sebanyak 155 penyakit harus ditangani oleh BPJS Kesehatan bagi peserta iuran kelas I.

“Kedua banyak orang tidak mau ikut iuran, serta ketiga memang banyak orang yang kerjanya serabutan dan tidak bisa bayar,” ucap Agus.

Tak hanya itu, Agus juga menyebut kenaikan tersebut juga sepatutnya dilaksanakan guna tidak membebani keuangan negara dalam keberlangsungan program JKN tersebut.

“Kalau tidak dinaikan (iuran), negara harus berapa banyak lagi mengeluarkan uang,” tambah Agus.

Sebelumnya, Pemerintah telah menyepakati adanya kenaikan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan untuk seluruh kelas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai hal tersebut sebagai langkah untuk memperbaiki defisit anggaran. Namun sampai saat ini besaran kenaikan belum juga diputuskan. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago