Ekonomi dan Bisnis

Pengamat: Perusahaan yang Terapkan Industri Hijau Akan Survive di Masa Depan

Jakarta – Penerapan industri hijau oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) dinilai positif. Dengan mengimplementasikan industri hijau, melalui langkah-langkah dekarbonisasi, akan semakin meningkatkan daya saing PHE di masa mendatang.

Demikian disampaikan oleh pakar ekonomi lingkungan IPB University Aceng Hidayat dalam keterangannya dikutip 28 Agustus 2023. Menurutnya, permintaan untuk produk industri hijau di dunia sangat besar. Sehingga di masa depan, perusahaan dengan proses produksi ramah lingkungan yang akan survive.

“Jika PHE atau Pertamina benar-benar telah melakukan praktik dekarbonisasi dengan baik sekarang, di masa datang akan mendapat ruang yang lebih baik di pasar energi,” ujar Aceng.

Baca juga: Jokowi Optimis, Kaltara Akan jadi Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia 

Penerapan proses produksi rendah karbon, kata dia, merupakan investasi jangka panjang. Bukan semata-mata untuk satu atau dua tahun mendatang. Bahkan tidak hanya meningkatkan daya saing, penerapan industri hijau, juga membuat kredibilitas perusahaan semakin meningkat.

“Perusahaan atau industri yang menerapkan proses produksi rendah karbon saat ini dinilai memiliki reputasi lebih baik,” imbuhnya.

PHE terus berkomitmen untuk menekan emisi karbon. Antara lain melalui implementasi enam pilar dekarbonisasi perusahaan. Yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.

Melalui penerapan enam pilar dekarbonisasi tersebut, akhir bulan lalu PHE bahkan mencatatkan pengurangan emisi mencapai 480 Kilo Ton C02eq atau setara 110% dari target di bulan Juli lalu. Pengurangan emisi dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi, baik dari regional maupun Anak Perusahaan terafiliasi.

Penurunan emisi tersebut, menurut Aceng memang positif. Apalagi, lanjutnya, selama ini sektor energi, industri manufaktur dan kendaraan bermotor paling berkontribusi terhadap polusi karbon. “Itu good buat Pertamina. Selama menurunkan emisi dia telah berkontribusi untuk mendinginkan bumi,” ucapnya.

Baca juga: PHE Didorong Mampu Bersaing dengan Perusahaan Kelas Dunia

Itu sebabnya, Aceng juga berharap, langkah PHE bisa menjadi model bisnis bagi BUMN lain yang menghasilkan emisi gas. “Memang harus dicatat bahwa industri hijau itu dalam jangka pendek membutuhkan investasi besar. Tetapi kita harus berpikir jauh ke depan jangan tanggung-tanggung cuma mencari untung,” ujar Aceng.

Aceng juga berharap, PHE tidak sekadar menekan karbon yang dihasilkan proses produksi. Lebih dari itu, secara perlahan juga menerapkan clean technology. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Bank Mandiri Perkuat Komitmen, Jadi Penyalur FLPP dengan Tingkat Keterhunian Terbaik

Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More

9 hours ago

3 Rekomendasi Tempat Liburan Akhir Tahun, Gak Kalah Seru!

Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More

11 hours ago

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Kredit Investasi Padat Karya, Ini Syaratnya

Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More

13 hours ago

Ada 22 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More

13 hours ago

Banggar Beberkan Solusi Strategis Antisipasi Risiko Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More

14 hours ago

Libur Natal, 1,1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More

14 hours ago