Perbankan dan Keuangan

Pengamat INDEF: BSI Punya Ceruk Pasar Tersendiri!

Jakarta–PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI dinilai punya ceruk pasar tersendiri dengan karakter nasabah loyal. Sehingga tak akan lari atau beramai-ramai menarik dananya, kendati ada indikasi serangan siber terhadap bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.

Hal itu diungkapkan Nailul Huda, peneliti ekonomi digital dari Institute for Development and Economics and Finance (Indef). Huda menjelaskan, BSI sebagai hasil penggabungan tiga bank syariah anak usaha dari tiga bank BUMN, memiliki pasar yang sangat loyal dengan landasan spiritual.

Dulu perusahaan awal BSI dari tiga bank syariah milik bank-bank Himbara punya niche market. Di mana masyarakat yang tidak mau ke bank konvensional larinya ke bank syariah ini. Karena itu pasti nasabahnya gak akan lari karena mereka berhubungan sama keyakinan sebenarnya. Jadi pasti masih loyal nasabahnya, ujarnya menekankan.

Huda melanjutkan, adanya indikasi serangan siber pun, tidak akan menurunkan pamor BSI ke depan. Pasalnya, BSI hadir sebagai salah satu bank besar di Tanah Air dan didaulat untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah di Indonesia sehingga bisa bersaing di tingkat internasional.

Huda menegaskan, indikasi serangan siber tersebut dinilainya tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja BSI maupun trust dari nasabah secara jangka panjang. Terlebih, menurutnya BSI terkait dengan bank-bank BUMN dengan reputasi yang terjaga.

Nasabah tidak akan meninggalkan BSI, karena bank besar dan ketika masyarakat memilih bank syariah larinya ke bank BUMN syariah. Ini adanya di BSI. Karena nama BUMN ini bisa dibilang bisa menjadi jaminan bagi masyarakat, lanjut Huda.

Bahkan kata dia, ke depan BSI diyakini akan terus bertumbuh. Hal ini tak terlepas dari tren perbankan syariah yang kian positif. Adapun saat ini penetrasi perbankan syariah masih rendah yaitu di bawah 10%. Sedangkan pemerintah mematok target tingkat penetrasi perbankan syariah Indonesia mencapai 15% dalam kurun 5-10 tahun ke depan.

Di sisi lain, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Di mana sekitar 231 juta penduduknya menganut agama Islam. Sedangkan menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,77 juta pada 2022 lalu.

Potensi kita masih tinggi sebagai penduduk muslim terbesar dan masih memunculkan peluang di situ. Masalah yang dihadapi BSI saat ini tidak akan mengganggu tren perbankan syariah secara total. Pasti masyarakat percaya BSI bisa segera keluar dari masalah ini, karena BUMN dan aspirasi besarnya. Tapi tentunya masyarakat dan semua pihak ingin hal ini tidak terulang lagi di kemudian hari, tutupnya.

Sementara itu, seiring layanan perbankan yang telah kembali normal, BSI membukukan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) harian dan volume setoran yang signifikan. Pada Senin 15 Mei 2023, total nilai setoran tunai BSI tercatat Rp637,69 miliar yang berasal dari 30.400 transaksi.

BSI juga telah melayani transaksi MPN (Modul Penerimaan Negara) dan Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Selain itu, BSI telah selesai melakukan pelunasan biaya haji dari 161.455 calon jemaah haji 1444 Hijriah atau 100 persen dari kuota haji yang diberikan kepada perusahaan.

Wahyu Oktapian

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

3 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

6 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

6 hours ago