Categories: Market Update

Pengamat: Hilirisasi Mineral Jadi Wujud Kemandirian Pertahanan Nasional

Jakarta – Patriotisme tidak hanya tercermin dari keberanian di medan tempur, tetapi juga dari keberanian mengambil keputusan strategis demi memperkuat kedaulatan bangsa. Salah satunya melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA) guna mendukung kemandirian pertahanan nasional.

Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menegaskan bahwa hilirisasi SDA adalah bentuk kepahlawanan modern yang strategis dan membawa manfaat besar bagi bangsa.

“Kemandirian pertahanan di Hari Pahlawan bisa dibaca sebagai kepahlawanan modern, ketika negara berani memanfaatkan sumber daya sendiri untuk menjaga keselamatan rakyat dan kedaulatan,” ujarnya dikutip 11 November 2025.

Baca juga: MIND ID Dukung Komitmen Hilirisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejalan dengan itu, kata Fahmi, Indonesia memiliki SDA yang melimpah, seperti nikel, tembaga, dan aluminium. Fahmi menekankan, jika dikelola melalui hilirisasi yang terarah, potensi tersebut dapat menjadi fondasi penting bagi penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.  

Dalam konteks ini, Fahmi menyoroti peran Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Sebagai konsolidator SDA strategis, ia optimis MIND ID mampu membangun ekosistem industri yang terintegrasi, transparan, dan berkelanjutan.  

“Hilirisasi nikel, tembaga, dan aluminium menjadi kunci. Dari sini lahir material penting untuk kapal, pesawat, munisi, sensor, radar, kabel, hingga baterai dan kendaraan listrik militer,” jelas Fahmi.

Lebih lanjut, Fahmi menilai langkah hilirisasi yang dijalankan MIND ID juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita kelima yang menekankan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah nasional.  

“Dengan hilirisasi yang kuat di dalam negeri, daya tawar dan kapasitas strategis Indonesia semakin meningkat,” tegasnya.  

Baca juga: Hilirisasi Pertanian Diklaim Bisa Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja

Industri alutsista nasional pun kini bergerak di jalur yang tepat. PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN Industri, serta sejumlah perusahaan swasta mulai membangun ekosistem strategis yang solid.

Konsistensi anggaran, kepastian order jangka panjang, dan pendalaman teknologi menjadi kunci agar industri pertahanan semakin mandiri.

“Dengan konsistensi komitmen anggaran, kepastian order jangka panjang, dan pendalaman teknologi, industri pertahanan kita semakin kuat dan mandiri,” tutup Fahmi. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

12 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

13 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

14 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

15 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago