Moneter dan Fiskal

Penerimaan Pajak Negara Sudah 88,69 Persen dari Target

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak sampai dengan Oktober 2023 mencapai Rp1.523,7 triliun atau 88,69 persen dari target APBN 2023.

“Kita cukup optimis sampai dengan akhir tahun 2023, target Rp1.818 triliun akan bisa tercapai. Tentu kita akan tetap mendorong pada 2 bulan akhir ini bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk mencapai target yang sudah ditetapkan,” kata Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Jumat 24 November 2023.

Baca juga: Kadin Sebut Revisi Target Penerimaan Pajak 2023 Tidak Akan Maksimal, Ini Alasannya

Adapun jumlah tersebut, berasal dari PPh Non Migas sebesar Rp836,79 triliun, naik 6,71 persen atau mencapai 95,78 persen dari target APBN, PPN dan PPnBM sebesar Rp599,18 triliun atau naik 5,40 persen atau 80,65 persen dari target APBN.

Kemudian, PBB dan pajak lainnya sebesar Rp28,74 triliun, naik 10,72 persen atau 71,84 persen dari target APBN dan PPh Migas sebesar Rp58,99 triliun, atau turun 13,20 persen atau 96,01 persen dari target APBN.

“Kinerja penerimaan pajak Januari – Oktober 2023 tumbuh positif terutama didukung kinerja kinerja ekonomi yang baik. Kelompok pajak tumbuh positif kecuali PPh Migas yang mengalami kontraksi akibat moderasi harga minyak bumi dan gas alam,” jelas Menkeu.

Menkeu menambahkan, ke depannya, kinerja penerimaan pajak akan melambat dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan penurunan signifikan harga komoditas, penurunan nilai impor, dan tidak berulangnya kebijakan PPS.

Baca juga: DJP Berhasil Kantongi Pajak Digital Rp15,68 Triliun Hingga Oktober 2023

“Samapi Oktober 2023 pertumbuhan penerimaan pajaknya itu 5,3 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 51,7 persen. Tapi memang tidak mungkin penerimaan pajak akan selalu tumbuh diatas 50 persen, maka kita akan melihat normalisasi dari level penerimaan pajak adalah sesuatu yang sudah kita antisipasi,” ujar Menkeu.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, mayoritas jenis pajak tumbuh, namun kinerja bulan Okotber 2023 variatif.

Secara rinci, PPh 21 tumbuh 16,8 persen, PPh OP tumbuh 2,9 persen dan PPh Badan tumbuh 19,4 persen, PPh 26 tumbuh 20,5 persen, PPN DN tumbuh 11,6 persen.Sedangkan, terjadi kontraksi pada PPh 22 impor sebesar -6,8 persen, PPh Final terkontraksi -31,9 persen, dan PPN Impor sebesar -5,4 persen. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

3 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

4 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

4 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

4 hours ago

Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Luncurkan 5 Fitur dan Layanan Digital Terbaru

Komisaris Bank Mandiri Chatib Basri dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat meresmikan peluncuran… Read More

5 hours ago

BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar sebesar 2,61 persen… Read More

6 hours ago