Jakarta–Bursa Efek Indonesa (BEI) menilai bahwa penerbit produk Dana Investasi Real Estate (DIRE) dapat turut mendorong pembangunan properti di Indonesia.
Kepala Manajemen Informasi dan Pengembangan Emiten BEI Poltak Hotradero mengatakan, DIRE sendiri merupakan merupakan salah satu jenis investasi berupa wadah yang dibentuk untuk memiliki aset real estat yang memberikan keuntungan kepada investor dari pendapatan yang berasal dari real estat tersebut dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek serta menawarkan dividen yang tinggi.
“Penerbit DIRE akan mendapatkan pendanaan baru yang dapat digunakan lagi untuk ekspansi,” ujarnya, di Jakarta, Senin, 29 Agustus 2016.
Adapun objek yang bisa dijadikan produk DIRE yakni mall, perkantoran, apartmen, gudang. hotel, dan rumah sakit. Sementara objek yang tidak bisa untuk DIRE, yakni tanah kosong dan properti yang masih dalam tahap pembangunan.
“Sejauh suatu aset memiliki cash flow, bisa dijadikan produk DIRE. Sifat dasar DIRE itu memiliki cash flow yang berkelanjutan,” ucapnya.
Selain mendapatkan pendanaan baru, Poltak Hotradero juga mengatakan bahwa penerbit DIRE juga akan mengubah aset yang tidak likuid menjadi likuid serta mendapatkan insentif pajak.
Melalui paket kebijakan ekonomi jilid XI, pemerintah memberikan fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk Penerbitan Dana Investasi Real Estat (DIRE).
Pemerintah mengusulkan tarif PPh dalam pengalihan aset menjadi 0,5% dari sebelumnya 5%. Dan juga memangkas BPHTB menjadi 1% dari semula yang mencapai 5%.
Sementara manfaat DIRE bagi ekonomi dan investor di antaranya peningkatan pembangunan sektor properti, infrastruktur, layanan kesehatan, serta pariwisata.
Kemudian, peningkatan potensi pendapatan daerah dari pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, parkir, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Lalu, investor juga dapat melakukan diversifikasi investasi, serta perlindungan terhadap inflasi.
“Secara umum DIRE memiliki hasil lebih bagus dari inflasi,” tutupnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More