Jakarta – Nilai tukar rupiah pada hari ini (10/9) dibuka pada level Rp14.767/US$. Posisi tersebut terlihat menguat 0,21 persen bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (9/9) di level Rp14.799/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meski dibuka menguat, nilai tukar rupiah masih berpotensi sangat tertekan menanggapi rencana kebijakan Pemprov DKI Jakarta mengenai penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Rupanya pasar lebih menanggapi isu dalam negri yaitu penerapan PSBB kembali yang mendorong pelemahan rupiah,” kata Ariston di Jakarta Kamis 10 September 2020.
Menurutnya, penerapan PSBB di jakarta yang merupakan pusat bisnis di Indonesia dikhawatirkan bisa menganggu pemulihan ekonomi di Indonesia sehingga menjadi sentimen negatif untuk pasar.
“Dikhawatirkan rupiah bergerak ke potensi pelemahan Rp14.850/US$ hingga Rp14.900/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (10/9) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.871/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.853/US$ pada perdagangan kemarin (9/9). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More