Jakarta – Meredanya pandemi Covid-19, dinilai menjadi momen yang baik bagi dunia industri untuk meningkatkan kinerja. Dan dari berbagai industri, peluang besar dimiliki perusahaan yang menempatkan Environment Sosial Governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya. Dalam hal ini, perusahaan yang menerapkan ESG akan memiliki daya saing yang cukup tinggi.
“Setiap perusahaan yang concern menjalankan ESG bisa memperoleh sejumlah keuntungan. Apalagi setelah pandemi mulai reda. Antara lain memiliki daya saing serta mengelola manajemen risiko dengan baik,” kata Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah dikutip 25 Mei 2022.
Menurutnya, manajemen risiko memberikan arahan terhadap ketahanan risiko terburuk dalam hal pengembangan perusahaan di masa depan. Selain itu, ESG punya pengaruh terhadap cost of capital yang rendah dan valuasi yang tinggi, efisien, serta berkelanjutan. Bagi perusahaan yang sudah menerapkan ESG kata Trubus, akan memiliki daya tahan terhadap perubahan terhadap situasi yang berkembang.
“Produk yang dihasilkan akan mudah diterima oleh semua pihak dan masyarakat merasa aman dan terlindungi serta menjadi bagian dari produk tersebut,” sambung Trubus.
Meskipun memerlukan penggunaan teknologi yang tepat, tapi penerapan ESG ini memberikan dukungan terhadap lingkungan masa depan.
Salah satu perusahaan tanah air yang berkomitmen terus mengembangkan inisiatif ESG adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk, pabrik baja nasional terbesar di tanah air. Perusahaan yang berpusat di Cikarang, Jawa Barat ini menunjukkan komitmen dalam menjalankan strategi hijau dengan membeli kredit karbon.
Menurut Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, meski regulasi kredit karbon masih memerlukan studi lanjutan, upaya ini menjadikan GGRP menjadi salah satu perusahaan baja pertama di Asia yang menjalankan strategi hijau dengan membeli kredit karbon.
Pria yang akrab disapa Argo ini menambahkan, korporasi berkode emiten GGRP tersebut, baru saja mendapatkan sertifikat Environmental Product Declaration (EPD) untuk ketiga produk yang merupakan Label Lingkungan Tipe III, yang menunjukan kinerja lingkungan produk baja sepanjang daur hidupnya
“Strategi hijau memiliki peran strategis. Karena ke depan, para pemain dan pengembang infrastruktur dunia akan bergerak menuju logam hijau dengan menekan pemasok baja untuk bersertifikasi hijau,” kata Argo. (*)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More