News Update

Penempatan Dana Pemerintah di BPD Baru Tersalurkan Rp1,8 Triliun

Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi penyaluran penempatan dana Pemerintah di Bank Pembangunan Daerah (BPD) baru mencapai Rp1,8 triliun.

Angka tersebut terlihat masih jauh dari ekspetasi Pemerintah yang berharap dana titipan bisa disalurkan dua kali lipat. Seperti diketahui,  Pemerintah telah menitipkan dana Rp11,5 triliun pada akhir Juli 2020 lalu.

“Di BPD sudah ditempatkan (dana Pemerintah) Rp11,5 triliun dan baru dislaurkan Rp1,8 triliun dan ini masih terus bergulir karena bank yang disalurkan adalah bank kecil,” kata Airlangga melalui video conference Diskusi Indef di Jakarta, Selasa 15 September 2020.

Adapun tujuh BPD yang sudah menerima penempatan dana antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) senilai Rp2,5 triliun, PT Bank DKI Jakarta Rp2 triliun, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Rp2 triliun, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Rp2 triliun, dan PT Bank SulutGo Rp2 triliun.

Tak hanya itu saja, sebelumnya Airlangga juga menjelaskan, Penempatan dana di bank himpunan milik negara (Himbara) hingga akhir Juli 2020 juga telah disalurkan mencapai Rp79,7 triliun. Angka ini setara 265,7 persen terhadap alokasi penempatan dana pemerintah untuk percepatan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di empat bank pelat merah sebesar Rp30 triliun.

Meski begitu, menurut Airlangga Penempatan dana di Himbara juga belum mencapai target yang diharapkan Pemerintah di angka Rp90 triliun dalam waktu 3 bulan program  berselang hingga akhir September 2020.

“Penempatan dana di Himbara sudah disalurkan Rp79,7 triliun atau masih belum capai target yang diharapkan Rp90 triliun. Hampir dekati target,” pungkas Airlangga.

Sebagai informasi, Pemerintah telah menempatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp30 triliun di Himbara pada 25 Juni 2020 lalu. Angka tersebut dibagi rata dimana BRI memperoleh Rp10 triliun, Bank Mandiri Rp10 triliun, serta BNI dan BTN masing-masing Rp5 triliun. Dari angka tersebut, Himbara diminta melakukan leverage penyaluran sebanyak tiga kali dari dana yang ditempatkan pemerintah. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

15 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago