Ekonomi dan Bisnis

Peneliti Tegaskan Capres dan Cawapres Perlu Dalami Isu Ekonomi Syariah

Jakarta – Peneliti PEBS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Azizon, menilai bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia pada dasarnya mampu bersaing dengan negara-negara lain yang memiliki mayoritas penduduk muslim.

Menurutnya, hal itu terlihat dari indeks literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah yang saat ini terus meningkat. Selain itu, ekonomi keuangan syariah memiliki komponen yang lebih komplek.

Namun, jika dikaitkan dengan visi misi pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saat ini, masih belum membahas isu ekonomi keuangan syariah secara lebih mendalam.

Baca juga: Ini Sejumlah Sektor yang Perlu Ditingkatkan dalam Ekonomi Syariah 

“Dikaitkan dengan visi misi capres, ketiga capres sempat menyebutkan kata ekonomi syariah pada dokumen visi misinya. Akan tetapi perlu ditelisik lebih dalam lagi dan mengamati bagaimana konsistensi capres mengangkat isu syariah,” ucap Azizon dalam Diskusi Catatan Awal Tahun “Visi Capres dan Evaluasi Ekonomi Syariah di Indonesia” dikutip, 13 Januari 2024.

Azizon melihat, prinsip ekonomi syariah pada dasarnya dapat memengaruhi kehidupan manusia, tidak sekadar halal atau tidaknya, di mana dari definisi itu kemudian muncul miskonsepsi ekonomi syariah dari sisi ideologis dan sisi pragmatis.

“Padahal syariah bersifat universal yang didukung oleh motivasi yang berlandas nilai kebaikan sehingga tidak saja dipahami oleh konsumen tetapi juga oleh produsen ataupun stakeholder lainnya,” imbuhnya.

Baca juga: INDEF: 3 Capres-Cawapres Masih ‘Cuek’ Terhadap Pasar Modal Syariah Indonesia

Oleh karenanya, diperlukan paradigma pembangunan dalam pendekatan ekonomi syariah. Tidak hanya fokus pada produk-produknya saja tetapi juga bagaimana caranya mewujudkan hal tersebut.

“Keselarasan paradigma, keterbukaan pikiran, dan perbaikan berkelanjutan menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan mutualisme antara ekonomi syariah dan visi masa depan Indonesia sehingga dapat menarik masyarakat baik nasional maupun internasional,” ujar Azizon. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago