Perbankan

Peneliti Harvard Tekankan Pentingnya Nasabah Wanita bagi Industri Perbankan, Apa Alasannya?

Jakarta – Ekonom senior Harvard University, Beatriz Armendariz menegaskan bahwa nasabah wanita bisa memiliki dampak yang masif terhadap bank. Ia menyayangkan, kalau masih banyak bank yang mayoritas nasabahnya merupakan laki-laki.

Sebagai contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank yang dikenal dekat dengan masyarakat mikro dan kerap menyalurkan dana untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menyalurkan mayoritas dananya terhadap nasabah pria. Hanya ada 23 persen nasabah yang memiliki jenis kelamin perempuan.

Disebutkan bahwa BRI sendiri memiliki 37,3 juta nasabah UMKM per Desember 2023. Tandanya, hanya sekitar 8,6 juta nasabah yang berkelamin perempuan. Padahal, Beatriz berujar kalau inklusi finansial terhadap wanita penting untuk dilakukan karena banyak alasan.

Baca juga: Bos BRI Pamer Volume Transaksi BRILink di Warung Tembus Rp1.400 Triliun

“Yang pertama, lebih banyak wanita miskin. Lalu, dibanding pria, wanita lebih lemah dan memiliki ruang gerak terbatas. Dan terakhir, banyak wanita yang belum membangun bisnis yang bisa dikategorikan sebagai skala mikro,” tutur Beatriz dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 pada Kamis, 7 Maret 2024.

Dengan demikian, Beatriz menjelaskan kalau penting bagi bank, khususnya mereka yang berkutat terhadap pembiayaan mikro, untuk memperbanyak jumlah nasabah perempuan. Alasan pertama adalah fakta bahwa wanita merupakan tulang punggung dari sektor kesehatan dan sektor edukasi.

“Perempuan adalah tulang punggung sektor kesehatan dan edukasi. Jadi, memberi pembiayaan kepada mereka bisa memberi efek positif terhadap generasi muda,” terangnya.

Selanjutnya, Beatriz juga berujar bahwa wanita lebih mudah dilacak karena mereka jarang bepergian, berbeda dengan pria yang banyak melakukan perjalanan ke banyak tempat. Ini membuat mereka lebih mudah ditagih terkait pembayaran kredit mereka.

Beatriz juga berujar kalau perempuan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, sehingga kredit yang disalurkan cenderung aman dan bebas risiko.

Baca juga: BRI Kembali Terbitkan Green Bond Rp2,5 Triliun, Cek Jadwalnya

“Wanita dikenal sebagai investor yang penuh kehati-hatian. Proyek yang mereka kerjakan umumnya lebih aman, sehingga dari sisi keuangan, akan lebih aman menyalurkan pembiayaan,” papar Beatriz.

Terakhir, Beatriz juga menjelaskan peran digitalisasi terhadap inklusivitas keuangan terhadap perempuan. Menurutnya, dengan digitalisasi, perempuan lebih mampu mengontrol pendapatan dan deposito sehingga bisa berbisnis lebih baik. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago