News Update

Pendekatan Edukasi Jadi Pilihan BRI Berdayakan UMKM

Jakarta – Paradigma pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus diubah ke arah yang lebih baik. Pendampingan UMKM agar tumbuh dan berkembang harus dilakukan melalui pendekatan edukasi alih-alih advokasi. 

Melalui pola pendekatan berbasis edukasi, UMKM tidak lagi dipersepsikan berada di bawah lembaga maupun individu yang melakukan pendampingan. UMKM ditempatkan sebagai partner setara untuk tumbuh kembang bersama terutama dimasa pandemi saat ini. Alhasil, upaya peningkatan kelas UMKM bisa berjalan lebih efektif.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, bahwa edukasi bagi UMKM akan membuat para pelaku usaha mikro dan kecil lebih cepat bertransformasi. Dampaknya, perubahan dan perkembangan itu akan membawa banyak dampak positif bagi pelaku usaha, lembaga pendamping, serta perekonomian nasional.

“Sesungguhnya kalau kita bisa edukasi mereka, dan mereka bisa sejajar sama bank, sama lembaga pembiayaan, maka dia akan menjadi gadis cantik yang menjadi rebutan semua bank. Rebutan semua bank itu lah yang akan menurunkan harga, dan bargaining position dari UMKM itu akan naik. Maka sekarang kita fokus saja pada edukasi UMKM,” ujar Sunarso melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 15 Maret 2021.

Selama ini, pendekatan berbasis edukasi telah dilakukan BRI dalam mendampingi dan memberdayakan UMKM. Mengandalkan lebih dari 36 ribu tenaga marketing dan analisis kredit (mantri) di daerah, edukasi terhadap UMKM selalu dilakukan BRI setiap harinya. Dalam melakukan pendampingan, BRI fokus untuk menanamkan semangat kewirausahaan (enterpreneurship) di diri masing-masing pelaku UMKM dan debitur.

Hal ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan semangat pelaku usaha agar terus mengembangkan bisnisnya. Sebagai bank dengan portofolio UMKM sebesar 82,13% dari total kredit, BRI rutin mengedukasi UMKM agar memahami kaidah administrasi dan manajerial bisnis yang sesuai ketentuan. Selain itu, akses merambah pasar, penggunaan teknologi, dan informasi bagi UMKM juga dibuka oleh BRI, agar pelaku UMKM semakin berdaya saing baik di lingkup regional, nasional, dan bahkan internasional.

“Materi yang harus diajarkan juga termasuk prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Jangan sampai, (UMKM) baru usaha pikirannya itu kalau ke bank harus melakukan ini-itu yang tidak GCG. Itu harus diajarkan, Terakhir, sustainability. Jangan usaha itu aji mumpung, tetapi harus dipikirkan usaha itu journey-nya. Kalau saya sekarang usaha ultra-mikro maka target saya sekian tahun saya harus ke kelas usaha mikro, kecil, dan bahkan menengah,” ujarnya.

Hingga akhir tahun lalu, sudah ada 504 ribu lebih Agen BRILink yang dimiliki BRI dan berfungsi untuk turut mengedukasi UMKM serta meningkatkan akses pelaku usaha terhadap layanan keuangan formal. Kemudian, seluruh tenaga Mantri BRI telah dimungkinkan untuk memproses pengajuan kredit UMKM secara cepat dan mudah mengandalkan sistem BRISPOT, yaitu sistem digitalisasi proses pinjaman.

Untuk mendukung ekosistem pelaku usaha di masa pandemi, BRI telah membangun platform pasar.id yang menjembatani para pedagang di lebih dari 4.500 pasar tradisional dengan pembeli secara daring. Sudah ada lebih dari 108 ribu pedagang yang terdaftar di platform ini di seluruh Indonesia.

Upaya penyelamatan UMKM yang dilakukan BRI dan Pemerintah terbukti positif, dan dapat dilihat dari tumbuhnya penyaluran kredit Mikro BRI hingga 14,18% secara tahunan per Desember 2020. Pada saat yang sama, penyaluran kredit kecil dan menengah BRI tumbuh 3,88%, dan kredit konsumer tumbuh 2,26%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tumbuh negatif.

“Kami akan kembangkan UMKM dan masukan UMKM ke dalam sistem, dan kemudian kami rangkai dalam ekosistem UMKM. Ekosistem itu nanti tergantung segmen bisnisnya, sektornya, integrasinya,” tutup Sunarso. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago