Keuangan

Pendapatan Premi Tugu Insurance Naik 65%

Jakarta– PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menunjukkan perkembangan positif. Hingga April 2019, perseroan mencatat pendapatan premi bruto secara konsolidasi sebesar USD 125,23 juta, atau meningkat 65% (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 76,10 juta.

Dalam periode yang sama, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk meningkat 51% menjadi sebesar USD 12.71 juta dari tahun lalu sebesar USD 8.4 juta.

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, besarnya peningkatan pendapatan premi bruto itu dikontribusikan baik dari induk perusahaan maupun Anak Perusahaan.

“Pendapatan premi induk perusahaan ditopang oleh masuknya beberapa premi besar di sektor engineering, aviasi, dan energi. Ke depan, kami yakin pendapatan perseroan semakin baik karena pembaruan premi dari akun-akun besar biasanya baru masuk pada kuartal ketiga dan keempat,” jelas Indra pada acara halal bi halal dengan awak media di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019.

Adapun dari sektor ritel, produk asuransi kendaraan bermotor t ride dan t drive yang menjadi produk terdepan perusahaan juga mengalami pertumbuhan.

Tercatat premi motor vehicle hingga April 2019 naik 96% YoY dari USD 1.53 juta menjadi USD 3.01 juta dengan peningkatan hasil underwriting yang signifikan dari USD 256 ribu menjadi USD 1.45 juta.

Selama ini, asuransi kendaraan bermotor masih merajai pangsa pasar bisnis asuransi umum karena penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya lebih tinggi dibanding penjualan mobil.

Secara konsolidasi, hasil underwriting meningkat 10% dari USD 14,82 juta menjadi USD 16,23 juta. Dibandingkan April tahun lalu, hasil underwriting induk perusahaan meningkat sebesar 10% dari USD 12,51 juta menjadi USD 13,70 juta. Selain peningkatan premi, kenaikan hasil underwriting induk perusahaan juga ditopang kualitas risiko yang semakin baik, yang dicerminkan dari penurunan beban underwriting sebesar 17% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut Indra, Tugu Insurance dapat beroperasi lebih efisien dengan expense ratio 25,16%, jauh di bawah data industri asuransi umum per April 2019 yang mencapai 39,44%. Efisiensi itu juga terlihat pada combined operating ratio perseroan yang sebesar 55,49%, sedangkan industri asuransi umum mencapai 93,63%.

“Ke depan, kami terus berupaya untuk mencari bisnis-bisnis baru dari korporasi, BUMN, sekaligus mengoptimalkan sinergi dengan Pertamina Group dan pemegang saham lainnya,” jelas Indra. (*)

Apriyani

Recent Posts

Komunitas Otomotif Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Tekan Angka Kecelakaan

Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More

3 hours ago

LPEI Dorong Komoditas Gula Aren Pandeglang Mendunia, Begini Upaya yang Dilakukan

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More

3 hours ago

Mejeng di Big Bang Festival, Karcher Unjuk Teknologi Pembersih Canggih

Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More

5 hours ago

Dorong Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar

Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More

7 hours ago

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

10 hours ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

11 hours ago