Jakarta – Bisnis asuransi umum milik PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), yakni PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPMInsurance), mencatatkan kinerja yang menantang sepanjang semester I 2025. Pendapatan premi bersih turun 21 persen year on year (yoy) menjadi Rp125 miliar.
Group CFO MPMX, Beatrice Kartika mengatakan, penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya kontribusi dari produk asuransi kendaraan bermotor, seiring dengan berkurangnya pembiayaan leasing. Produk asuransi properti dan lainnya pun ikut terkoreksi, mencerminkan kondisi pasar yang belum stabil.
“Akibatnya, pendapatan underwriting bersih menyusut 32 persen yoy, meskipun beban klaim bersih turun 4 persen yoy pada produk properti dan lainnya,” ujarnya dikutip Kamis (31/7).
Baca juga: AIA dan BCA Luncurkan Asuransi Jiwa HOKI, Tawarkan 3 Pilihan Plan
Di tengah tekanan tersebut, MPMInsurance mencatat peningkatan pendapatan investasi sebesar 24 persen YoY menjadi Rp20 miliar. Strategi pengelolaan aset yang lebih hati-hati menjadi penopang kinerja di tengah ketidakpastian pasar.
Kondisi sulit yang dialami MPMInsurance tidak berdiri sendiri. Kinerja MPMX secara konsolidasi juga menunjukkan pelemahan. Pendapatan turun 3 persen yoy menjadi Rp7,44 triliun, sedangkan laba operasional merosot 25 persen menjadi Rp270 miliar.
Baca juga: OJK: Total Aset Asuransi pada Juni 2025 Capai Rp1.163,11 Triliun, Tumbuh 3,27 Persen
Sejurus dengan itu, laba bersih terkoreksi hingga 24 persen menjadi Rp249 miliar, seiring dengan melemahnya pendapatan di hampir seluruh lini usaha.
Di tengah situasi tersebut, manajemen MPMX terus memperkuat ketahanan bisnis melalui efisiensi dan optimalisasi strategi investasi.
“MPMX juga akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen,” imbuh Beatrice. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More