Pasar Modal

Pendapatan Naik 4,16 Persen, Laba Bukit Asam Malah Anjlok jadi Segini

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada Rabu, 31 Juli 2024 telah mengumumkan kinerja keuangannya di semester I-2024, dengan mencatatkan laba bersih Rp2,03 triliun atau mengalami penurunan 26,76 persen dari tahun sebelumnya Rp2,77 triliun.

Meskipun Bukit Asam mengalami penurunan laba bersih, pendapatan perseroan justru mengalami kenaikan 4,16 persen menjadi Rp19,64 triliun hingga semester I-2024 dibandingkan tahun sebelumnya Rp18,85 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh total penjualan batu bara PTBA pada Januari-Juni tahun ini mencapai 20,05 juta ton atau meningkat 15 persen secara tahunan (year on year) dan ekspor batu bara PTBA sebesar 8,48 juta ton atau naik 20 persen secara tahunan dibandingkan penjualan ekspor pada semester I 2023 sebesar 7,10 juta ton.

Baca juga: Harita Nickel Raup Pendapatan Rp12,80 Triliun di Semester I 2024, Naik 25 Persen

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding semester I-2023 yang sebesar 10,33 juta ton. Kemudian, per semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton, dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.

Manajemen PTBA menjelaskan, pada tahun ini Perseroan masih akan mengalami beberapa tantangan di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan dari USD93,49 per ton pada semester I-2023 menjadi USD75,89 per ton pada semester I 2024. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen secara tahunan menjadi USD130,66 per ton, dari USD204,27 per ton pada semester I-2023.

Baca juga: Melesat 77 Persen, Elnusa Cetak Laba Bersih Rp443 Miliar di Semester I 2024

“Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri, serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal,” ucap manajemen dalam keterangan resmi di Jakarta, 1 Agustus 2024.

Adapun, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

5 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago