Ekonomi dan Bisnis

Pendapatan GOTO Melonjak, Rugi Bersih Terpangkas 41% di Kuartal I-2023

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah membukukan kinerja keuangan perusahaan di kuartal I-2023, di mana pendapatan bersih melonjak 123% menjadi Rp3,33 triliun dari Rp1,49 triliun di tahun sebelumnya.

Berdasarkan peningkatan tersebut, GOTO mampu memangkas rugi bersih di kuartal I-2023 sebanyak 41% menjadi tersisa Rp3,89 triliun dari Rp6,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, Direktur Utama Grup GOTO, Andre Soelistyo, menyampaikan bahwa perusahaan akan terus melangkah menuju profitabilitas yang ditunjukan dengan  peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan 49% dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Perseroan telah berada pada pertengahan jalan menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat. Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” ucap Andre dalam keterangan resmi dikutip, 28 April 2023.

Selain itu, perusahaan juga meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh, tercermin dari pendapatan bruto yang meningkat 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp6 triliun, diikuti biaya insentif dan pemasaran yang turun 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Margin kontribusi Grup mencatatkan angka positif sebesar 0,4% sebagai persentase dari GTV, tumbuh pesat sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp636 miliar,” imbuhnya.

Sementara, Direktur Keuangan Grup GOTO, Jacky Lo, menambahkan bahwa, tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan pada kuartal I-2023 ini juga didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten.

“Pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung Perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas, dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional serta tingkat cash burn,” ujar Jacky Lo dalam kesempatan yang sama.

Dirinya pun menilai, menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan beban juga merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perseroan, di mana basis biaya yang lebih rendah akan memberikan kami keleluasaan lebih besar untuk mengalokasikan modal demi percepatan pertumbuhan di masa depan.

Adapun, posisi kas GOTO dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, di mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan

Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More

11 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup pada Zona Hijau ke Level 7.199

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More

1 hour ago

Maya Watono Resmi Diangkat jadi Dirut InJourney

Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More

1 hour ago

Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 T per Oktober 2024

Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More

3 hours ago

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

4 hours ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

4 hours ago