News Update

Pendapatan Bank Riau Kepri Naik 12,17%

Jakarta–PT BPD Riau dan Kepri (Bank Riau Kepri) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,17% menjadi Rp2,65 triliun pada tahun lalu.

Pendapatan tersebut bersumber dari pendapatan bunga kredit yang sebersa Rp1,96 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 15,17% dibandingkan tahun 2014.

“Dari segi Beban, juga mengalami kenaikan, hal ini disebabkan oleh terjadinya pelambatan ekonomi global dan berdampak kepada harga migas, tentu hal ini berdampak pula kepada perekonomian Riau & Kepri secara menyeluruh,” tutur Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari dalam siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa, 31 Mei 2016.

Ia menyatakan, terjadi kenaikan biaya beban sebesar 33,53%. Penyebab adanya kenaikan aspek beban ini bersumber pada 2 hal yaitu, adanya peningkatan yang signifikan pada biaya Pencadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan peningkatan beban bunga.

CKPN yang dibentuk perseroan adalah sebesar Rp262,6 Miliar. “Ini adalah kredit yang diproses sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dan saat ini kredit macet tersebut sedang diupayakan proses solusinya melalui skema yang berlaku di perbankan dan tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku dan para pemegang saham meminta manajemen BRK untuk secara tegas menindak kepada pihak yang terkait secara internal maupun eksternal (debitor),” terang Irvandi.

Sementara dari sisi beban bunga naik 44,86% bersumber dari dana pemerintah yang ditempatkan di Bank Riau Kepri yang memeroleh special rate. “Namun untuk tahun 2016, dana pemerintah di BRK sudah berbasiskan suku bunga LPS Rate,” tandas Irvandi.

Secara keseluruhanlaba (gross) Bank Riau Kepri untuk tahun buku 2015 adalah sebesar Rp415,318 Miliar. Adanya penurunan Laba BRK ini yang disebabkan oleh perlunya dibentuk cadangan untuk atasi kredit macet yang telah terjadi sejak 2011 sampai dengan 2014 tersebut. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

17 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

20 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

22 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

23 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

24 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

1 day ago