Secara jangka pendek pencairan JHT yang diperkirakan akan mencapai Rp8 triliun diperkirakan dapat mendorong daya beli. Ria Martati
Jakarta–Semakin melemahnya indeks keyakinan konsumen hingga mencapai titik terendahnya dalam lima tahun terakhir ini, menurut Ekonom Mandiri Sekuritas disebabkan karena penurunan pada kondisi tenaga kerja diikuti oleh kondisi bisnis dan pendapatan yang memburuk.
Kendati demikian, riset Mandiri Sekuritas masih meyakini prospek pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 4,8% tahun ini.
“Belanja pemerintah yang lebih cepat, tekanan inflasi yang lebih rendah, ditambah dengan stabilnya mata uang setelah realisasi kenaikan the Fed– meskipun harus dilihat lagi konsistensinya– akan mendukung kondisi stabilisasi pertumbuhan,” kata Aldian dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2015.
Namun, di atas itu semua, menurut dia, dapat ditariknya jaminan hari tua (JHT) lebih awal akan menjadi penolong daya beli pada jangka pendek. BPJS Ketenagakerjaan memrpediksi pencairan JHT akan berlipat menjadi Rp8 triliun pada 4 bulan terakhir tahun ini, yang jumlahnya hampir sama dengan transfer tunai (sekitar Rp9 triliun) tahun ini sebagai kompensasi kenaikan BBM. (*)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More