COVID-19 Update

Penanganan Covid Kalbar dan Riau Bisa Jadi Contoh Untuk Provinsi Lain

Jakarta – Mayoritas wilayah di Provinsi Kalimantan Barat dan Riau berada di zona kuning atau risiko rendah. Untuk itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengajak pemerintah daerah lain untuk belajar penanganan Covid-19 dari kedua Provinsi tersebut.

“Kami harap apa yang dilakukan oleh kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya, agar meningkatkan penanganan semaksimal mungkin. Berlomba-lomba lah untuk menekan penularan sehingga zonasi risikonya dapat berpindah menjadi zona kuning dan hijau,” ujar Wiku dalam diskusi virtualnya yang dikutip melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Merujuk data Satgas Covid-19 per kabupaten/kota, Kalimantan Barat memiliki total 10 kabupaten/kota yang berada di zona kuning atau 71% dari total kabupaten/kotanya. Sedangkan, zona oranye sebanyak 4 kabupaten/kota. Di sisi lain, Provinsi Riau memiliki 8 kabupaten/kota zona kuning atau 67% dari total kabupaten/kotanya.

Menurut Wiku, pemerintah daerah Kalimantan Barat menyiapkan swab PCR dan fasilitas karantina mandiri melalui Unit Pelatihan Kesehatan, yang fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi yang baik supaya imunitas meningkat. Selain itu penegakan kedisiplinan protokol kesehatan dilakukan secara masif.

Kemudian, Dinkes Riau juga melakukan upaya penanganan Covid-19 ketat dengan melakukan penguatan tracing (pelacakan) dan penelusuran kontak erat, tidak hanya dilakukan pada keluarga, tetapi juga pada orang-orang yang berinteraksi dalam aktivitas selama 10 – 14 hari ke belakang. Selain itu, protokol kesehatan ditegakkan lebih serius dengan dibentuknya peraturan daerah tingkat provinsi sebagai payung hukum bagi 12 kabupaten/kota di Riau, untuk menegakkan protokol kesehatan dengan ketat.

Lebih lanjut, Wiku berpesan agar Provinsi yang masih didominasi oleh zona oranye atau risiko sedang segera melakukan perbaikan. Dari perkembangan terkini, warna yang mendominasi peta zonasi masih zona oranye atau risiko sedang masih berjumlah 322 kabupaten/kota atau 63% dari total kabupaten/kota. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Sesi I Lanjut Menguat 0,68 Persen ke Posisi 6.724

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Senin, 28… Read More

11 mins ago

Bos OJK Tetap Pede, Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai

Jakarta – Otoritas Jasa keuangan (OJK) tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5,2 persen,… Read More

1 hour ago

IHSG Pekan Ini Berpeluang Menguat, Berikut Katalis Penggeraknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.678 atau menguat 3,74 persen… Read More

1 hour ago

BNI Catat Laba Rp5,38 Triliun di Kuartal I-2025, Kredit Korporasi Melesat

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI hingga kuartal I-2025 berhasil mencatatkan laba bersih… Read More

2 hours ago

KUR BRI Rp42,23 Triliun Mengalir ke 975 Ribu UMKM hingga Kuartal I 2025

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat telah menyalurkan Kredit Usaha… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri (BMRI) Salurkan KUR Rp12,8 T per Maret 2025, Sektor Ini Raup Porsi Terbesar

Jakarta – Bank Mandiri mencatat telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp12,83 triliun kepada… Read More

3 hours ago