Jakarta–Pasar saham saat ini terlihat positif dan terus membangun momentum di hari perdagangan kedua pekan ini, setelah mengalami periode tekanan jual luar biasa dan agresif yang berkepanjangan selama beberapa pekan terakhir.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM mengatakan, menguatnya harga minyak dianggap sebagai faktor pendorong terbesar momentum positif yang terjadi di pasar saham. Namun, selain adanya ekspektasi bahwa bank-bank sentral akan terus melonggarkan kebijakan moneter juga berpengaruh terhadap peningkatan yang terjadi.
Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, beberapa hari lalu kembali memberi isyarat bahwa bulan depan ECB dapat mengeluarkan lebih banyak langkah stimulus di Eropa. Sedangkan Bank of Japan (BoJ) terus mengalami tekanan untuk bertindak lebih lanjut demi membangkitkan kembali ekonomi Jepang.
Selain itu, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan dilakukan People’s Bank of China (PBoC) selanjutnya, dan timbulnya ekspektasi tiba-tiba bahwa Federal Reserve akan menunda komitmennya untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter juga menarik investor untuk kembali melirik pasar saham.(*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More
Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More