Nasional

Pemuda di Depok Bobol Sistem Top Up Kartu KRL, Bagaimana Nasib Data dan Saldo Penumpang?

Jakarta – PT KAI Commuter Indonesia (KCI) memastikan data dan saldo penumpang commuterline aman, setelah adanya kejadian peretasan Aplikasi C-Access oleh warga Depok, Jawa Barat

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, peretasan sendiri dilakukan pada fitur pengisian ulang saldo Kartu Multi Trip (KMT) di aplikasi C-Access sebagai pembayaran tiket commuterline. 

KCI pun menjamin keamanan saldo pada KMT dan data penumpang Commuter yang sudah terdaftar pada aplikasi C-Access. 

“Jadi, masyarakat juga tidak perlu khawatir untuk melanjutkan penggunaan aplikasi ini dalam menggunakan Commuter Line, karena KAI Commuter memiliki manajemen keamanan informasi yang baik,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip 7 Maret 2024.

Baca juga : JakCard Bank DKI Kini Bisa Digunakan Sebagai Tiket Perjalanan KRL

Saat ini, KCI telah menerapkan ISO 27001:2013 sebagai standarisasi sistem manajemen keamanan informasi pada sistem informasi manajemen KMT dan transaksi online top up KMT di Aplikasi C-Access. 

Standarisasi keamanan ini secara berkala dilakukan audit oleh auditor independen untuk memastikan keamanan dalam penerapannya.

Sebelumnya, seorang pemuda asal depok, bernama Ahmad Addril Hidayah (22) dicokok polisi usai meretas sistem aplikasi C-Access terkait pengisian ulang saldo Kartu Multi Trip (KMT) KRL milik KAI.

Dengan bermodal handphone dan sejumlah aplikasi, pelaku berhasil mendapatkan saldo hingga Rp12 juta dalam waktu 3 hari.

Baca juga: Dibobol USD70 Juta, CoinEx Ungkap Biang Kerok Peretasan Hot Wallet

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan, pelaku melakukan aksi peretasan tersebut dengan menggunakan aplikasi hacking Http Canary dan metode pembayaran melalui Gopay.

“Pelaku mengubah sistem aplikasi C-Access di mana pembayaran tagihan administrasi hanya Rp1 tiap top-up, sehingga memperoleh saldo top-up sebesar Rp 12.414.998 dari total 25 kali top-up dengan pembayaran Rp25,” jelasnya, seperti dikutip Kamis, 7 Maret 2024.

Berdasarkan pengakuan pelaku, Arya mengatakan bahwa peretasan top up saldo KMT KRL dipelajari oleh pelaku dari tutorial video di internet. 

Atas aksinya tersebut, pelaku telah ditahan di Mapolres Metro Depok dan dijerat Pasal 33 juncto Pasal 49 dan atau Pasal 30 juncto Pasal 46 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman enam sampai maksimal 10 tahun penjara. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago