Pemindahan Ibu Kota Tak Pecahkan Masalah Ekonomi

Jakarta – Keputusan Pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur dinilai tidak memecahkan masalah ekonomi yang masih Jawa Sentris.

Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan pada saat diskusi ekonomi mengenai pemindahan ibu kota. Ia menyebut, alasan BAPPENAS untuk memindahkan ibu kota agar tidak ada lagi ekonomi Jawa Sentris terlihat dibuat-buat.

“Menurut saya alasan terlalu dibuat-buat. Kalau argumennya adalah pemerataan ekonomi, seharusnya daerah yang paling tertinggal jadi ibu kota negara tersebut. Entah itu Papua atau di mana sehingga bisa perbaiki pemerataan,” kata Fadhil di Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019.

Dirinya menambahkan, ekonomi di Provinsi Kalimantan relatif lebih maju dibandingkan ekonomi Provinsi lain sepeti Provinsi Papua atau Sulawesi. Oleh karena itu Pemerintah diminta untuk fokus dalam perbaikan industri yang memiliki nilai tambah produktifitas.

Fadhil juga menyebut, Pemerintah tidak bisa langsung membandingkan lurus antara pemindahan ibu kota di Brasil dengan Indonesia. Sebab kedua negara tersebut memiliki perbedaan dari sisi geografis.

Sebelumnya, melalui Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi telah meminta izin kepada DPR untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Pemerintah sendiri disebut telah mengkonfirmasi pemindahan ibu kota baru akan dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang membenarkan bahwa Kalimantan Timur menjadi provinsi yang terpilih, meski Presiden Jokowi masih menutup rapat informasi terkait kawasan yang benar-benar akan menjadi ibu kota pengganti DKI Jakarta. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

9 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

9 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

11 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

11 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

13 hours ago