Moneter dan Fiskal

Pemilu Bakal Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Hingga 0,3%

Yogyakarta – Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menilai, pada tahun ini akan ada stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yakni adanya ajang Pemilihan Umum (Pemilu) yang diyakini akan ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.

Ryan Kiryanto dalam Pelatihawan Wartawan yang digelar Bank Indonesia (BI) di Yogyakarta, Sabtu, 23 Maret 2019 mengatakan, kontribusi Pemilu terhadap perekonomian Indonesia ini sudah terbukti pada 2009 dan 2014. Dari pengalaman 2009 dan 2014 lalu, Pemilu telah menyumbang PDB sekitar 0,2-0,3 persen.

“Pemilu itu menyumbang 0,2-0,3 persen untuk pertumbuhan ekonomi. Itu berasa dari political spending seperti buat kaos, buat spanduk,” ujar Ryan.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diyakini masih mampu menyentuh angka di atas 5 persen, tepatnya di kisaran 5,2 persen. Namun demikian, laju pertumbuhan ekonomi ini baru akan terlihat mulai kuartal II-2019.

“Untuk kuartal I ini memang masih belum terlihat, karena spendingnya memangg masih terbatas,” ucapnya.

BI pun menilai, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2019 diprakirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik. Konsumsi diprakirakan tetap tinggi, didukung daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga, stimulus fiskal yang berlanjut khususnya melalui belanja sosial, serta belanja terkait persiapan Pemilu.

Menurut BI, investasi sedikit melambat pada kuartal I 2019 akibat pola musiman awal tahun, dan diprakirakan kembali menguat pada kuartal-kuartal berikutnya didukung proyek infrastruktur. Namun demikian, peran ekspor neto menurun sejalan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas.

Penurunan ekspor terjadi di kelompok pertanian dan pertambangan, serta beberapa komoditas di kelompok barang manufaktur. Di tengah prospek ekspor yang menurun, bauran kebijakan BI, Pemerintah, akan terus diperkuat guna menopang permintaan domestik dan terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2019 pada kisaran 5,0-5,4 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

18 mins ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

23 mins ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

2 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Stagnan, Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More

2 hours ago

Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan DJP

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More

3 hours ago