Selain itu, lanjut dia, jelang Pemilu Presiden AS juga tidak berdampak kepada mata uang rupiah. Menurutnya, sejauh ini kondisi rupiah masih relatif stabil dan mencerminkan kondisi pasar Indonesia. Namun begitu, pihaknya tetap mewaspadai dampak paska Pemilu Presiden AS.
“Sejauh ini dampaknya terhadap Indonesia itu tidak besar bahkan sama sekali tidak ada. Itu dalam artian portfolio inflow masih masuk, kurs relatif stabil dan cukup baik. Tapi kami juga antisipasi lihat aliran modal asing bukan hanya melalui portfolio inflow dari PMA, kami juga antisipasi adalah repatriasi dana,” ucapnya.
Sebagai informasi Pemilu Presiden AS akan berlangsung pada 8 November 2016, dengan dua kandidat yakni dari Partai Demokrat Hillary Clinton, serta kandidat Partai Republik, Donald Trump. Debat antara dua kandidat calon Presiden AS yang telah berlangsung belum mempengaruhi kepercayaan investor asing untuk menaruh uangnya di Indonesia. (*) (Baca juga : BI Pastikan Uang Rupiah Baru Terbit Akhir Tahun)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Donald Trump telah kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilu yang… Read More