Sedangkan sepanjang triwulan III-2016, nilai tukar rupiah secara rata-rata menguat sebesar 1,39% dan mencapai level Rp13.130 per Dolar AS. Penguatan nilai tukar rupiah terus berlanjut di bulan Oktober 2016 sebesar 0,71% dan ditutup di level Rp13.048 per Dolar AS.
“Penguatan rupiah didukung oleh sentimen positif perekonomian domestik, seiring dengan kondisi stabilitas makroekonomi yang terjaga dan implementasi UU Pengampunan Pajak yang berjalan dengan baik,” ucap Agus.
(Baca juga: Sentimen Ahok Mereda, Rupiah Berpeluang Menguat)
Dari sisi eksternal, penguatan rupiah terkait dengan meredanya risiko global, sejalan dengan semakin jelasnya arah kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) terkait dengan kenaikan suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) pada akhir tahun ini.
“Ke depan, Bank Indonesia akan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar,” tutup Agus. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan hasil pertemuannya di Forum G20 dan IMF Spring Meeting 2025… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pemerintah akan membentuk koperasi baru di… Read More
Jakarta - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat setidaknya terdapat sebanyak 14… Read More
Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuka pendaftaran seleksi petugas penyedia jasa lainnya… Read More
Jakarta – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menyatakan naiknya… Read More
Jakarta - Bank DKI mencatatkan kinerja laba yang positif pada kuartal I-2025. Laba bersih yang… Read More